Sukses

6 Hal Terbaru Terkait Hadi Pranoto yang Klaim Temukan Herbal Anti Covid-19

Lewat wawancaranya melalui akun YouTube milik Anji, Dunia Manji, Hadi Pranoto menyebut jika vaksin Covid-19 yang ditemukannnya diberikan dengan cara diminum.

Liputan6.com, Jakarta - Nama Hadi Pranoto tengah menjadi perbincangan hangat publik Tanah Air lantaran mengklaim telah menemukan obat anti Covid-19.

Lewat wawancaranya dengan penyanyi Anji dalam akun YouTube Dunia Manji, Hadi menyebut obat Covid-19 yang ditemukannnya diberikan dengan cara diminum.

"Ya, obat untuk covid-19. Bisa menyembuhkan dan bisa mencegahkan. Kalau vaksin itu disuntikkan, tapi kalau ini diminum," ujar Hadi Pranoto membalas salam pembuka Anji.

Sejumlah pihak kemudian menyebut informasi yang diberikan Hadi Pranoto menyesatkan. Misalkan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo)

"Masyarakat yang termakan informasi tersebut bisa kemudian menolak protokol pencegahan dan pengobatan yang dibuat oleh pemerintah. Mereka memilih obat alternatif yang ditawarkan dalam video itu (video Anji dengan Hadi Pranoto)," kata Ketua Presidium Mafindo Septiaji.

Salah satunya, terkait dengan pernyataan Hadi soal virus Corona yang baru bisa mati jika terkena panas hingga 350 derajat Celcius.

"Itu merupakan salah satu statement yang tidak benar. Virus Corona sudah mati di suhu 56 derajat, kena air mendidih juga mati," Kepala Lembaga Biomolekuler Eijkman Institute, Profesor Amin Soebandrio.

Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) juga menyebut pihaknya tidak pernah memberikan dukungan uji klinis obat herbal produksi Bio Nuswa yang diakui oleh Hadi Pranoto

Berikut sejumlah hal terbaru terkait Hadi Pranoto, yang mengklaim sebagai profesor dan ahli mikrobiologi yang telah menemukan obat Covid-19 itu: 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Akan Dipanggil Polisi

Polda Metro Jaya segera mengusut kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks yang dilakukan oleh Hadi Pranoto dan musisi Erdian Aji Prihartanto alias Anji terkait klaim penemuan obat Covid-19.

Polisi menyelidiki kasus ini setelah menerima laporan dari Ketua Umum Cyber Indonesia, Muannas Alaidid. 

Muannas menyebut, wawancara yang tayang di akun Youtube Anji pada Sabtu, 1 Agustus 2020 itu banyak ditentang kalangan akademisi, ilmuwan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), hingga Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Karena itu, Muannas meminta bantuan aparat kepolisian untuk membuktikan kebenaran pernyataan yang disampaikan Hadi Pranoto saat diwawancara Anji, salah satunya terkait klaim penemuan obat Covid-19.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan, pihaknya sedang menelaah laporan tersebut. "Laporan sudah kita terima, nanti akan diteliti dulu, baru nanti penyelidikan," katanya saat dihubungi, Selasa (4/7/2020).

Yusri menyebut, sejumlah orang akan dipanggil dan dimintai keterangan sebagai saksi. Dua di antaranya adalah Hadi Pranoto dan Anji selaku pemilik akun Youtube Dunia Manji yang dilaporkan.

3 dari 7 halaman

Kemenristek Bantah Dukung Uji Klinis Obat Hadi Pranoto

Sementara itu, Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia (Kemenristek/BRIN) mengaku tidak pernah memberikan dukungan uji klinis obat herbal produksi Bio Nuswa yang diakui oleh Hadi Pranoto telah diberikan kepada pasien COVID-19 di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet.

"Setiap pelaksanaan uji klinis harus mendapatkan persetujuan pelaksanaan uji klinis seperti oleh BPOM dan ethical clearance yang dikeluarkan oleh Komisi Etik," kata Ali Ghufron Mukti, Staf Ahli Menristek Bidang Infrastruktur sekaligus Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 dalam keterangannya, Senin, 3 Agustus kemarin.

Dia juga menyebut bahwa Hadi tidak pernah menjadi bagian dari salah satu anggota peneliti konsorsium dalam tim pengembangan herbal imunomodulator yang dibentuk oleh Kemenristek/BRIN.

"Kemenristek/BRIN melalui Konsorsium Riset dan Inovasi untuk Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (COVID-19) selalu menghargai dan mengapresiasi setiap upaya riset dan inovasi dengan prosedur tertentu untuk dapat menangani pandemi COVID-19 yang menjadi perhatian kita semua," ungkapnya.

4 dari 7 halaman

Tanggapan Anji

Anji bukannya tak menyadari video Hadi Pranoto bagai bola salju yang terus menggelinding dan membesar. Pelantun “Dia” dan “Menunggu Kamu” membuat pernyataan di medsos.

Melalui akun Instagram terverifikasinya, Anji menyampaikan sejumlah unek-unek perihal video Hadi Pranoto. Anji mengaku memantau siapa saja yang menentang atau setuju dengan konten buatannya.

"Saya mencatat siapa saja yang bersuara dan beropini menentang/ setuju dengan apa yang saya lakukan. Cara menegur, cara mengkritisi, cara menyindir," tulis mantan vokalis Drive ini.

Ada yang langsung chat WA marah-marah tapi esensinya baik, Anji menghargai.

"Saya akan menyelesaikan semua ini dengan baik. Tunggu beberapa hari ke depan dan ini adalah momen untuk memfilter teman,” sambungnya.

5 dari 7 halaman

Siap Hadapi Proses Hukum

Lantas, seperti apa tanggapan Hadi setelah mengetahui dirinya akan dipanggil oleh polisi? Hadi sendiri mengaku siap menghadapi proses hukum tersebut.

"Saya ikutin saja aturan hukum yang ada di Indonesia terkait video semuanya dan saya lakukan semua untuk kepentingan bangsa dan  negara bukan untuk kepentingan saya," kata Hadi kepada Merdeka, Selasa (4/8/2020).

Hadi Pranoto mengaku dirinya hanya menyampaikan dan berusaha berbuat sesuatu demi bangsa. Apalagi, kata dia, manfaat obat herbal yang ditemukannya telah dirasakan oleh masyarakat.

"Sudah pasti. Kalau tidak ada hasil yang tidak mungkin obat masyarakat mau mengonsumsi minta lagi," ujar dia.

"Sebenarnya saya menyampaikan ini ada herbal bagus, sama saja seperti kita minum jamu, jamu gendong badan jadi segar kuat sehingga kita tidak gampang terserang oleh flu, sama jadi herbal ini kalau kita minum bisa menguatkan badan kita bisa membuat antibodi kita bagus kemudian kita akan terbebas dan bisa melawan Covid," sambung pria yang mengklaim dirinya seorang profesor dan ahli mikrobiologi tersebut.

6 dari 7 halaman

Hadi Pranoto Lapor Balik

Hadi juga mengaku bahwa dirinya akan melaporkan balik Ketua Umum Cyber Indonesia, Muannas Alaidid, ke kepolisian. Dia pun ingin menuntut Muannas sebesar US$ 10 miliar.

"Semuanya ada konsekuensinya. Kalau itu membuat mematikan karakter dan kapabilitas saya, kemudian memberikan pencemaran nama baik terhadap saya, saya akan lapor balik dan itu pasti saya akan meminta uji materil dan pay materil kepada saudara pelapor US$ 10 miliar," kata Hadi saat dihubungi Merdeka, Selasa (4/8/2020).

Menurut dia, nominal tersebut tak sebanding dengan nama baiknya. Juga tidak bisa menggantikan karya yang telah diciptakannya. Sebab, dia mengaku telah meneliti herbal antibodi Covid-19 sejak 2000 bersama timnya.

"Itu tidak seberapa 10 miliar dolar itu di banding hasil karya yang saya dapatkan, jadi ya semuanya itu pasti ada konsekuensinya, saya memberikan edukasi kepada masyarakat.

Hadi Pranoto mengatakan, kasiat obat herbalnya itu sudah dibuktikan oleh sejumlah orang. Termasuk pejabat-pejabat lembaga negara.

"Saya sudah membagikan itu lebih dari 20 ribu botol resmi kepada masyarakat yang tidak mampu jadi semua sudah bisa dicoba, dan banyak pejabat lembaga negara yang sudah menggunakan herbal ini dan mereka merasakan dampak positif dari herbal ini," klaim Hadi.

7 dari 7 halaman

Mengaku Dapat Izin dari BPOM

Hadi juga mengaku dirinya sudah mendapatkan izin dari BPOM. Kalau tidak, pihaknya tidak akan berani mengedarkannya.

"Makanya kita berani mengedarkan, kalau kita karena kita sudah punya izin dari BPOM, kalau kita tidak punya izin BPOM tidak mungkin kami serahkan kepada masyarakat dan masyarakat kan pasti akan bertanya mana izin BPOM-nya. Ini kan sudah ada BPOM sebagai standarisasi makanan yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia adalah izin dari standarisasi BPOM makanya satu-satunya landasan kita adalah izin yang dikeluarkan oleh BPOM," tutur Hadi.

Hadi Pranoto mengatakan, temuan itu dia bagikan secara gratis kepada masyarakat yang membutuhkan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.