Sukses

Muzani Sebut Jokowi Sambut Masukan Gerindra soal Pembangunan SDM Saat Pandemi

Muzani mengatakan Presiden Jokowi mengakui masalah tersebut dan sedang mencari solusi untuk memecahkan persoalan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua MPR RI, yang juga Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, menyampaikan masukan ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengenai pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang menurutnya tetap harus dilakukan secara maksimal, termasuk selama masa pandemi Covid-19.

Dia menegaskan, ini menjadi masalah serius, karena Kegiatan belajar mengajar kini tidak ada lagi dilakukan secara langsung, tetapi lewat metode daring atau online, yang dikhawatirkan dapat menurunkan kualitas pendidikan bangsa dan berujung pada rendahnya kualitas SDM.

"Di sisi lain, ternyata pendidikan jarak jauh ini juga menimbulkan problem mutu, karena ketidakcukupan antara pengajar dengan murid yang menyebabkan cara pendidikan tidak bisa dikontrol, baik karakter ataupun kualitas lainnya, akan tetapi hal ini tetap berlangsung," kata Muzani dalam keterangannya, Rabu (8/7/2020).

Menurut dia, masih banyak pendidik dan pelajar yang tidak dapat mengakses internet, sehingga pendidikan jarak jauh ini tidak bisa dilakukan secara efektif. Selain itu, biaya internet diungkapkannya, menambah beban masyarakat saat ini.

"Ini kami sampaikan kepada Presiden. Presiden mengakui masalah tersebut dan sedang mencari solusi untuk memecahkan persoalan ini," ungkap Muzani.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rapid Test Santri

Selain itu, dia mengklaim bahwa usulan pihaknya agar pemerintah memberikan Rapid Test gratis untuk para santri di seluruh pelosok Nusantara disambut positif. Dan ditenggarai akan disubsidi pemerintah.

"Ini tentu saja merupakan kabar bagus bagi perjuangan kami di parlemen," jelas Muzani.

Tidak hanya tu, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) katanya akan membangun sejumlah sarana, sehingga protokol kesehatan dapat diterapkan di lingkungan Pondok pesantren. "Intinya kami tetap konsisten memperjuangkan apa yang diharapkan oleh masyarakat," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.