Sukses

Polda Metro Siagakan 1.728 Personel di 410 Titik Macet saat PSBB Transisi

Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mendata setidaknya ada 410 titik rawan kemacetan selama masa transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar di Provinsi DKI Jakarta.

 

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mendata setidaknya ada 410 titik rawan kemacetan selama masa transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar di Provinsi DKI Jakarta.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo menyatakan, pihaknya akan menambah personel di ruas jalan yang mengalami peningkatan volume kendaraan. Sambodo menyebut jumlah personel yang disiagakan sekira 1.728 personel.

"Dalam rangka untuk mengatasi kemacetan arus lalu lintas di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Jajaran Ditlantas Polda Metro Jaya menurunkan 1.728 Personel setiap harinya," kata, Senin (15/6/2020).

Dia mengatakan, sebanyak 1.728 personel akan disebar ke 410 titik rawan kemacetan. Menurut dia, jam operasional pengaturan juga akan dibagi menjadi dua shift.

"Pagi dari jam 06.00 sampai 14.00 WIB. Sore jam 14.00- 22.00 WIB," ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Meningkat

Sebelumnya, Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar membandingkan jumlah kendaraan pada 1 Juni 2020 dengan 8 Juni 2020.

Menurut dia, PSBB sangat mempengaruhi arus lalu lintas di DKI Jakarta. Pada 1 Juni 2020, jumlah kendaraan yang melintas di Jalan Jenderal Sudirman dari Ratu Plaza mengarah ke Sarinah tercatat 18.745 kendaraan. Sementara pada 8 Juni, jumlahnya naik menjadi 36.459 kendaraan.

"Volume kendaraan meningkat hingga 94,5 persen jika dibandingkan minggu lalu," ujar dia.

Pun demikian dengan situasi arus lalu lintas di Jalan MH Thamrin dari arah Sarinah mengarah Ratu Plaza ada 8.246 kendaraan yang melintas pada 1 Juni 2020.

Fahri mengatakan, jumlah mengalami kenaikan pada 8 Juni 2020 menjadi 16.663 kendaraan. "Ada kenaikan hingga 102,1 persen," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.