Liputan6.com, Jakarta Siapa sosok Oniara Wonda (OW)? Dia adalah salah satu anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang belum lama ini ditangkap Polda Papua di Pucak Jaya.
Tepatnya di Kampung Igimbut, Distrik Pagaleme, Kabupaten Puncak Jaya, pada 31 Mei 2020, pukul 19.30 WIT.
Baca Juga
Dia juga masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak menyerang rombongan Tito Karnavian pada 2012 saat masih menjabat sebagai Kapolda Papua.
Advertisement
Ketika ditangkap, tak ada perlawanan berarti dari Oniara. Kala itu tengah masuk ke Kota Mulia, aparat yang telah menanti segera melakukan penyergapan.
"Tidak ada perlawanan... Dia termonitor masuk Kota Mulia sehingga berhasil digrebek dan tangkap tanpa perlawanan," ungkap Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw dalam pesan singkatnya kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa, 2 Juni 2020.
Perlu juga diketahui, Oniara Wonda juga merupakan salah satu anggota dari KKBÂ Pimpinan Purom Okiman Wenda yang terlibat dalam sejumlah penembakan dan perampasan senjata api milik personel Polri.
Berikut sederet aksi teror Oniara Wonda (OW) yang tembaki Tito Karnavian dan rombongan saat akan menuju ke TKP Polsek Pirime:Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Perampasan Senjata Api Milik Personel Polri
Di bawah komando Purom Okiman Wenda, Oniara pernah terlibat dalam sejumlah penembakan dan perampasan senjata api milik personel Polri hingga menewaskan seorang anggota, pada 2011 silam.
"Seperti perampasan Senjata Mesin Ringan jenis Arsenal di Kabupaten Puncak jaya pada Januari pada 2011 yang mengakibatkan 1 personel Brimob Papua meninggal dunia. Penembakan dan penyerangan serta perampasan senpi organik jenis revolver milik Kapolsek Mulia AKP Dominggus Awes di Bandara Mulia Puncak Jaya, November 2011," tutur Paulus.
Pada tahun yang sama, juga terlibat perampasan senpi organik Res Lanny Jaya Jenis AK47 yang dipegang oleh Brigpol Amaluddin Elwakan pada 2011 di Tiom, Kabupaten Lannyjaya.
Advertisement
Advertisement
Tembak Rombongan Tito Karnavian
Selanjutnya pada November 2012, aksi terornya berlanjut dengan menyerang Polsek Pirime. Tiga anggota polsek meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.Â
"Penembakan terhadap Mantan Kapolri Jenderal (Purn) Tito Karnavian yang saat itu menjabat sebagai Kapolda Papua pada 28 November tahun 2012 saat akan menuju ke TKP Polsek pirime," kata Paulus.
Penembakan Anggota TNI 756
Oniara juga terlibat dalam penyerangan, penembakan disertai pencurian senjata api milik anggota Polri di Jalan Trans Indawa-Pirime, pada 28 Juli 2014.
Serta penembakan terhadap anggota TNI 756 di lapangan terbang di Distrik Pirime Kabupaten Lannyjaya yang mengakibatkan satu personel TNI luka tembak pada 2015.
"Penembakan terhadap personel satgassus Papua (satgas gakkum saat ini) pada Desember 2017 di Puncak Popome saat melaksanakan giat pemetaan dan penembakan terhadap aparat TNI/Polri (Satgas Ops Nemangkawi) saat akan dilakukan penegakan hukum di Markas Balingga Kabupaten Lany Jaya pada 3 November 2018," ujar Paulus.
Advertisement
Advertisement
Penembakan Personel Satgassus Papua
Berlanjut pada Desember 2017, Oniara Wonda melakukan penembakan erhadap personel Satgassus Papua (Satgas Gakkum saat ini) di Puncak Popome saat tengah melaksanakan giat pemetaan.
Selain itu, penembakan terhadap aparat TNI/Polri (Satgas Ops Nemangkawi)Â saat akan dilakukan penegakan hukum di Markas Balingga Kabupaten Lany Jaya pada 3 November tahun 2018.
31 Mei 2020, Ditangkap Setelah Menjadi DPO
Sebelum tersangka OW (26) ditangkap di Kampung Igimbut, Distrik Pagaleme, Kabupaten Puncak Jaya, Polda Papua telah menangkap dua anggota KKB lainnya, yaitu TW (25), SM (20).Â
Ketiganya merupakan DPO terduga sejumlah aksi penyerangan hingga menewaskan warga sipil maupun anggota Polri.
OW diduga terlibat sejumlah aksi penembakan dan perampasan senjata api milik personel Polri. Sedangkan TW dan SM terlibat aksi penembakan pada 30 Maret 2020 di Kuala Kencana, yang mengakibatkan satu WNA atas nama Graeme Thomas Wall meninggal dunia.
Advertisement
Sedangkan dari tersangka OW turut disita barang bukti 1 buah tas warna hitam, 1 buah kemeja warna putih garis abu-abu, 2 buah handphone, dan 1 buah barang eloktronik lain berupa tablet.
OW ditangkap di Kampung Igimbut, Distrik Pagaleme, Kabupaten Puncak Jaya, pada 31 Mei 2020, pukul 19.30 WIT.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement