Sukses

2 Cara Cegah Anak Bosan di Rumah Saat Pandemi Corona

Adanya pandemi Corona Covid-19 membuat anak-anak tidak bebas pergi ke sekolah, belajar, atau pun bermain.

Liputan6.com, Jakarta - Adanya pandemi Corona Covid-19 membuat anak tidak bebas pergi ke sekolah, belajar, atau pun bermain.

Deputi Bidang Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nahar menyebut, saat ini hak anak rentan terabaikan lantaran diam di rumah.

"Dunia anak-anak dunia bermain, di awal mereka senang tinggal di rumah, sibuk di luar rumah, tapi kok lambat laun tugasnya tidak sesuai harapan lalu kemudian punya hak, tetapi hak itu sering kali benturan dengan kepentingan yang lain," ujar Nahar dalam siaran telekonference bertajuk Cara Anak-Anak menghadapi Covid-19 di Kantor BNPB, Jakarta Pusat, Minggu (3/5/2020).

Nahar mengatakan, saat ini orangtua harus waspada. Dia menilai, perlu ada cara agar anak tidak merasa diambil haknya untuk bermain di luar rumah.

"Perlu ada cara-cara untuk mengatasi dan mewaspadai hal tersebut, salah satunya yaitu dengan mendongeng serta lakukan komunikasi orang tua penuh variasi pada anak," ucapnya.

Dengan cara tersebut, lanjut Nahar, pola kejenuhan dan kebosanan anak akibat pandemi wabah Corona dapat teratasi. Sehingga, kata dia, tidak terjadi dampak buruk yang tidak diinginkan.

"Dengan kehangatan ini jadi sebuah pola untuk mensiasati kebosanan, dampak buruk lainnya," ujar Nahar.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

112.965 Spesimen Terkait Corona Sudah Diperiksa

Sebelumnya, Pemerintah terus melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang memiliki gejala mirip virus Corona Covid-19 demi mencegah penularan.

Hingga kini, pemerintah sudah memeriksa 112.965 spesimen terkait Corona melalui metode tes swab polymerase chain reaction atau PCR.

"Jumlah spesimen yang diperiksa dengan menggunakan metode real time PCR 112.965 spesimen dari 83.012 orang," kata Jutu Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto dalam video conference, Minggu (3/5/2020).

Adapun, kata dia, satu orang bisa diuji spesimennya lebih dari satu kali. Jumlah spesimen tersebut menurut Yurianto bertambah sekitar 5.022 dari jumlah yang terdata pada Sabtu, 2 Mei 2020 yakni 107.943 spesimen.

Dari jumlah spesimen yang diperiksa, Yurianto menyebut ada 11.192 orang yang dinyatakan positif terinfeksi Corona Covid-19.

Sementara, kata dia, jumlah pasien sembuh 1.876 orang dan yang meninggal dunia akibat virus Corona Covid-19 sebanyak 845 orang.

"Konfirmasi positif yang bertambah 349 orang sehingga menjadi 11.192 orang. Konfirmasi positif yang sudah sembuh bertambah 211 menjadi 1.876," jelas Yurianto.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber  : Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.