Sukses

Jubir Wapres: Jika Umrah Dihentikan Terlalu Lama, Arab Saudi Rugi

Masduki mengaku, pemerintah terus melobi Arab Saudi agar jemaah bisa tetap berangkat untuk melaksanakan ibadah umrah.

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlawi mengatakan, ekonomi Arab Saudi bakal terganggu bila penghentian jemaah umrah terlalu lama. Saat ini, Pemerintah Arab Saudi menghentikan umrah bagi jemaah di seluruh dunia untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.

"Jadi kita harus yakin karena bukan hanya para jemaah yang rugi, melainkan mereka (Arab Saudi) lebih rugi lagi jika hal ini berkepanjangan. Karena, ini adalah soal-soal yang berpengaruh secara ekonomi dan berfungsi strategis bagi mereka," kata Masduki di The Maj Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (29/2/2020).

Masduki mengaku, pemerintah terus melobi Arab Saudi agar jemaah bisa tetap berangkat untuk melaksanakan ibadah umrah. Selagi melobi, ia meminta jemaah bersabar dan menunggu untuk bisa berangkat umrah.

"Kita yakinkan, jemaah tidak akan kehilangan apa pun, ibadah tetap sesuai rencana tapi tertunda," ujarnya.

Ia mengungkapkan, lobi yang yang dilakukan Pemerintah Indonesia terhadap Pemerintah Arab Saudi juga untuk membuktikan jika Indonesia terbebas dari virus corona atau Covid-19.

"Hal itu perlu ditegaskan karena di berbagai belahan dunia saat ini itu sudah ada macam-macam isu yang mengatakan tidak mungkin Indonesia bebas dari corona. Itu harus kita yakinkan," ungkapnya.

Saksikan video di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Beberapa Negara Dicegah Masuk Arab Saudi

Diketahui, Arab Saudi menghentikan sementara penerimaan jemaah umrah dari sejumlah negara. Hal itu sebagai langkah antisipasi terkait maraknya penyebaran virus korona atau Covid-19 di seluruh dunia.

Berikut negara yang dicegah memasuki Saudi untuk sementara waktu: China, Iran, Italia, Korea Selatan, Jepang, Thailand, Malaysia, Indonesia, Pakistan, Afghanistan, Irak, Filipina, Singapura, India, Lebanon, Suriah, Yaman, Azerbaijan, Kazakhstan, Uzbekistan, Somalia, dan Vietnam.

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.