Sukses

Golkar Diharapkan Gelar Debat Calon Ketua Umum Jelang Munas

Menurut Hanta, tradisi debat publik caketum jelang Munas merupakan hal positif dalam dunia politik.

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat politik dari Poltracking Indonesia Hanta Yuda menyarankan Partai Golkar kembali menggelar debat publik calon ketua umum (caketum) jelang Musyawarah Nasional (Munas). Debat publik caketum pernah dilaksanakan Golkar pada Munaslub 2016. 

"Ini harapan sekaligus tantangan apakah bisa Golkar jelang Munas ini ada debat calon ketum," kata Hanta di Jakarta Pusat, Sabtu (30/11/2019).

Menurut Hanta, tradisi debat publik caketum jelang Munas merupakan hal positif dalam dunia politik. Selain memberikan pendidikan politik bagi masyarakat, debat publik menjadi ajang menguji gagasan para caketum.

"Tapi kalau caketum cuma satu bagaimana mau didebatkan. Minimal dua atau berapa. Jadi itu taruh gagasan memberikan pesan kepada publik bahwa Golkar sudah memulai tradisi lima tahun lalu," ujarnya.

Selain itu, Hanta berharap Munas Golkar dilakukan secara demokratis dan transparan. Terutama pada proses pemilihan ketua umum Golkar periode 2019-2024. 

"Silakan caranya mau aklamasi atau mau voting tapi dimulai dengan cara terbuka.  Para pemilik suara memiliki berbagai macam keleluasaan untuk memilih," ucapnya.

Hanta kemudian menantang Golkar untuk menentukan sendiri siapa yang layak menjadi sang ketum. Selama ini, kata dia, ketum Golkar ditentukan kekuatan dari luar partai berlambang pohon beringin itu. 

"Bagaimana Munas Golkar menunjukkan tradisi barunya dia otonom, mandiri dan lepas dari pengaruh eksternal. Terutama pengaruh kekuasaan. Sejak awal Munas Golkar 1998, 2004, 2009, 2016 kita tidak bisa menyangkal pengaruh eksternal kekuasaan sangat besar,” kata dia.

Munas Golkar bakal digelar pada 3 hingga 6 Desember 2019. Munas rencananya dihelat di Hotel Ritz Carlton, Jakarta. Salah satu agenda Munas yakni pemilihan ketua umum periode 2019-2024.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.