Sukses

Tas Mukena Buatan Warga Tangerang Ini Dihargai Rp 1,8 Juta di Malaysia

Belasan produk Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kota Tangerang, dipamerkan dalam Trade Expo 2019 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang.

Liputan6.com, Jakarta - Belasan produk Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kota Tangerang, dipamerkan dalam Trade Expo 2019 di ICE BSD, Tangerang. Bahkan produknya ada yang ditawar untuk dikirim ke luar negeri.

Kabid Perdagangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Endang Purwaningsih mengatakan, seluruh produk IKM asal kota seribu jasa itu memiliki kualitas ekspor. Mulai dari makanan, fashion, aksesoris sampai perlengkapan bayi hasil rajutan tangan, dipamerkan.

"Untuk fashion kita ambil produk batik dari Sarah Dewanto. Produk ini sudah sering pameran atau menerima pesanan dari negara-negara Asia," ujar Endang.

Lalu suvenir, seperti tas wanita yang dikombinasi antara bahan kulit, kain tenun dan lukisan, sudah diekspor rutin ke Malaysia di tiap minggunya. Ada pula makanan seperti ikan bandeng tanpa tulang yang sudah dibekukan dan siap ekspor.

"Semuanya unggulan, ini hanya perwakilan dari produk-produk unggulan kami. Dan kali ini yang diikutsertakan mereka yang memiliki produk kualitas ekspor atau memiliki potensi untuk diekspor," tutur Endang.

Menurutnya, untuk sampai menghasilkan produk berkualitas ekspor, para IKM di Tangerang akan dibina, diawasi perkembangannya, tentu dicarikan pasarnya. Bila memang sudah ada pasar, maka pemerintah setempat akan membantu mengembangkannya lagi.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pelanggan dari Malaysia

Sementara, salah satu pelaku IKM Yeni Syafrita mengaku, produknya memang sudah sering dipesan oleh pelanggannya di Malaysia. Yakni tas yang sudah satu set dengan mukena.

Seluruh produknya pun dia buat sendiri tanpa mempekerjakan pegawai. "Beda tangan beda lagi hasilnya, jadi kalau satu minggu itu ada pesanan 30, sehari saya bisa menyelesaikan 7 sampai 8 tas," ujarnya.

Dia mengaku selalu mengedepankan kualitas, sehingga pelanggannya selalu kembali padanya untuk memesan lagi. "Kalau sudah partai besar, baru saya minta tolong pegawai. Selama ini saya kerjakan sendiri," ujar Yeni.

Aneka tas wanita itu pun dia jual dari harga Rp 200 ribu sampai Rp 400 ribu, tapi kalau sudah masuk pasar Asia, tas beserta mukenanya, laris manis diharga Rp 1.8 juta. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini