Sukses

Sekjen PA 212 Ditahan Karena Penganiayaan Ninoy Karundeng

Argo Yuwono mengatakan, dari 13 orang tersangka, satu berinisial TR tak dilakukan penahanan alias ditangguhkan.

Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya menetapkan 13 tersangka dalam kasus dugaan penculikan dan penganiayaan terhadap pegiat media sosial Ninoy Karundeng. Sebanyak 12 dari 13 orang tersebut ditahan selama 20 hari ke depan.

Tersangka yang ditahan yaitu AA, ARS, YY, RF, Baros, S, SU, ABK, IA, R, Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (PA) 212, Bernard Abdul Jabbar, dan Ferry.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, dari 13 orang tersangka kasus penculikan dan penganiayaan Ninoy Karundeng itu, satu berinisial TR tak dilakukan penahanan alias ditangguhkan. 

"Polda Metro Jaya sudah menetapkan 13 tersangka, 12 tersangka dilakukan penahanan, dan satu tersangka tidak ditahan karena sakit," kata Argo di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (8/10/2019).

Argo mengatakan, dari seluruh tersangka yang terlibat kasus penculikan dan penganiayaan Ninoy Karundeng itu, tiga orang berjenis kelamin perempuan. "Ada 3 orang yang kita kenakan juga UU ITE," ujar dia.

Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 170 dan 335 KUHP. Sementara, tiga tersangka perempuan juga dijerat Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) karena turut menyebarkan video penganiayaan Ninoy.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penculikan dan Penganiayaan

Pegiat media sosial Ninoy Karundeng mengalami peristiwa penculikan saat meliput aksi demo mahasiswa di depan gedung DPR, Senin 30 September 2019. Sekonyong-konyong ia ditarik paksa.

Rekan Ninoy sesama relawan Jokowi, Jack Lapian menceritakan Ninoy dicokok saat berada di dekat masjid daerah Pejompongan. Hal itu ia dapati setelah menanyai Ninoy usai dibebaskan pelaku.

"Diamankannya kemarin. Ninoy lagi ngeliput demo di tengah massa. Dia ketahuan lagi motret-motret terus massa ini marah. Dia kan memang sehari-hari juga menjadi penulis ya," kata Jack saat dihubungi merdeka.com, Selasa 1 Oktober.

Emosi massa kian tak terbendung begitu mengetahui Ninoy adalah relawan Jokowi. Hal itu diketahui massa setelah mencari tahu identitas Ninoy melalui media sosial Facebook.

Usai diamuk, Ninoy dibawa ke suatu tempat yang ia yakini adalah wilayah Petamburan, Jakarta Barat. Di sanalah Ninoy diintimidasi seperti dalam video beredar.

 

Reporter: Ronald Chaniago

Merdeka: Merdeka

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.