Sukses

4 Hal terkait Ledakan Gudang Amunisi di Mako Brimob Semarang

Gudang amunisi di Markas Brimbob Semarang, Jawa Tengah meledak pada sabtu pukul 07.00 WIB.

Liputan6.com, Jakarta - Gudang amunisi Mako Brimob Semarang, Jawa Tengah, meledak Sabtu pagi, 14 September 2019, sekitar pukul 07.00 WIB. Bunyi ledakan keras membuat panik warga. Mereka pun langsung lari berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

Imbas dari ledakan tersebut, 44 unit rumah dan sejumlah kendaraan yang berada di sekitar Mako Brimob mengalami kerusakan. 

"Dari pendataan ada 44 rumah rusak akibat kaca pecah, plafon serta genting rusak," kata Kepala Polda Jawa Tengah Rycko Amelza Dahniel, di Markas Brimob Polda Jawa Tengah, seperti dikutip dari Antara.

Menurut kesaksikan warga, suara ledakan berlangsung selama belasan menit dengan bunyi beragam. Kadang kecil dan ada juga ledakan besar yang terdengar. 

"Sekitar sampai 15 menit sampai yang terakhir besar, nyusul suara ledakan yang kecil-kecil juga. Jadi ada kecil dan besar," ucap dia.

Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun satu anggota Brimob dilaporkan terluka di bagian kepala. Berikut ini sejumlah hal terkait ledakan gudang amunisi di Mako Brimob Semarang:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Terdengar hingga Radius 5 Kilometer

Ledakan yang terjadi di Mako Brimob Semarang diiringi kobaran api serta asap hitam yang membumbung tinggi. 

Ledakan keras yang bersumber dari gudang amunisi Mako Brimob tersebut bahkan terdengar hingga radius 5 kilometer. 

Warga yang mendengar ledakan dari gudang amunisi tersebut langsung panik. Mereka berlari untuk menjauh dari lokasi. 

Ledakan tersebut baru berhenti sekitar pukul 08.00 WIB dan dilanjutkan dengan tahap pengamanan lokasi kejadian.

"Warga sudah langsung dievakuasi sejak ledakan pertama terjadi," kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, Sabtu (14/9/2019). 

3 dari 5 halaman

Gudang Amunisi Simpan Peledak Sisa Perang Dunia

Gudang amunisi Mako Brimob Srondol, Semarang, Jawa Tengah merupakan gudang yang menyimpan barang temuan masyarakat, yang di antaranya peledak dari sisa perang dunia.

"Ya betul (ada ledakan) di gudang penyimpanan temuan masyarakat berupa bahan peledak. Ada juga sisa sisa perang dunia," kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Ricyko A Dahniel di Semarang, Sabtu, 14 September kemarin.

Dia menuturkan, gudang senjata tersebut terpisah dari pemukiman masyarakat. Sekitar 100 meter ada dinding pembatas antara Brimob dengan warga. 

4 dari 5 halaman

Polisi Disposal Bom

Masih ada bom dan bahan peledak yang tersisa di gudang amunisi Mako Brimob Srondol, Semarang. Tim Gegana Polda Jawa Tengah memutuskan untuk mendisposal seluruh amunisi yang tersisa.

"Sekarang ini kami tengah mendisposal peledak yang tersisa," ujar Kapolda Jateng Irjen Rycko Amelza Dahniel ketika dihubungi, Sabtu kemarin. 

Menurut dia, ada bom besar sisa perang dunia yang disimpan di gudang amunisi tersebut.

Untuk mendisposal bom ini, Polda Jateng berkoordinasi dengan Mabes Polri. Sebab, Polda Jateng tidak memiliki alat yang memadai.

"Bom-bom besar, sisa-sisa perang dunia, proses disposalnya pakai alat khusus," kata Rycko.

5 dari 5 halaman

Satu Anggota Brimob Terluka

Ledakan yang terjadi di gudang amunisi milik Mako Brimob, Srondol, Semarang, pada Sabtu pagi kemarin menyebabkan satu anggota Brimob terluka di bagian kepala. 

"Anggota kami satu orang terluka di kepala. Diduga terkeca pecahan kaca akibat ledakan, sudah dilarikan ke RS Banyumanik," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo saat jumpa pers, di Mabes Polri, Jakarta Selatan. 

"Terluka terkena serpihan ledakan. Korban telah dibawa ke RS Bhayangkara Semarang untuk menjalani perawatan," kata Kapolda Jateng Irjen Rycko A Dahniel. 

Namun, tak ada masyarakat yang terluka dalam kejadian ini.

"Sampai saat ini tidak ada laporan masyarakat yang terluka akibat kejadian ini," ujar Rycko.

 

(Jagat Alfat Nusantara)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.