Sukses

20 Capim KPK Tersisa Dinilai Kredibel

20 capim yang tersisa diyakini merupakan orang pilihan yang mampu memimpin KPK empat tahun ke depan.

Liputan6.com, Jakarta - Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK) telah memasuki babak akhir. Dari ratusan peserta yang daftar, kini tersisa 20 orang Capim KPK setelah melalui serangkaian tes yang diselenggarakan panitia seleksi (Pansel).

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Eddi Hasibuan menilai, 20 capim yang tersisa adalah orang-orang kredibel yang pantas memimpin KPK. Mereka juga dianggap mewakili seluruh institusi yang ada.

Nantinya, nama-nama itu akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Selanjutnya, Jokowi akan mengirimkan nama-nama Capim KPK ke DPR untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test.

“Siapapun yang terpilih nanti, tentu PR-nya (pekerjaan rumah) sangat besar untuk KPK yang akan datang. Terutama hal pencegahan yang harus dikuatkan untuk memberantas korupsi di Indonesia. Capim KPK yang ada saat ini, harus kita dukung dan apresiasi serta kita kawal bersama,” kata Edi Hasibuan dalam keterangannya, Minggu (1/9/2019).

Edi meyakini, Presiden Jokowi akan sangat bijak memilih kandidat yang diajukan ke DPR sebagai seleksi tahap akhir. Dia berharap, Capim KPK yang terpilih mewakili berbagai unsur, seperti kepolisian, kejaksaan, hingga akademisi.

“Saya kira, bila nanti kedepannya KPK diisi oleh berbagai unsur yang menyatu, tentu akan lebih kuat. Saya tidak ingin membicarakan dari ini dan itu dengan latar belakangnya. Tapi justru lebih ke penguatan KPK agar ke depannya, benar-benar bisa memberantas korupsi dengan program pencegahan terbaiknya," ucapnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

20 Capim KPK

Mereka yang lolos sampai tahap wawancara dan uji publik, antara lain Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar-Komisi dan Instansi (PJKAKI) KPK Sujanarko, Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal Inspektur Jenderal Antam Novambar.

Kemudian Kapolda Sumatera Selatan Inspektur Jenderal Firli Bahuri, Kepala Biro Perawatan Personel Staf Sumber Daya Manusia (Karowatpers SSDM) Polri Brigadir Jenderal Sri Handayani, Widyaiswara Madya Sespim Lemdiklat Polri Brigadir Jenderal Sri Herwanto.

Selain itu, jaksa Johanis Tanak, Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan Sugeng Purnomo, jaksa Supardi, auditor BPK I Nyoman Wara, advokat Lili Pintauli Siregar, pensiunan jaksa Jasman Pandjaitan, hakim Nawawi Pomolango.

Selanjutnya dosen Luthfi Jayadi Kurniawan, dosen Neneng Euis Fatimah dan dosen Nurul Ghufron, PNS Sekretaris Kabinet Roby Arya, PNS Kementerian Keuangan Sigit Danang Joyo, Penasihat Menteri Desa PDT dan Transmigrasi Jimmy Muhamad Rifai Gani serta Karyawan BUMN Cahyo RE Wibowo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.