Sukses

Siasat Pangkas Ongkos Mudik: Pakai Motor Roda Tiga

Di tengah maraknya mudik menggunakan roda dua, sebagian kecil di antara para pemudik juga kini mulai melirik kendaraan roda tiga yang tidak lazim digunakan.

Liputan6.com, Jakarta - Mudik ke kampung halaman sudah menjadi bagian dari budaya bahkan ritual menjelang Idulfitri. Dari masyarakat golongan bawah hingga kaum berada turut pula menjalankan tradisi pulang kampung untuk bersilaturahmi dengan sanak saudara saat Lebaran.

Berbagai cara dilakukan agar bisa pulang dari perantauan. Bermacam sarana transportasi digunakan, mulai dari Kapal Laut, pesawat terbang, kereta api, mobil hingga sepeda motor. Meski mudik dengan sepeda motor dinilai sangat beresiko terutama rawannya kecelakaan. Namun, seolah menjadi tren lantaran dianggap lebih efisien.

Di tengah maraknya mudik menggunakan roda dua, sebagian kecil di antara para pemudik juga kini mulai melirik kendaraan roda tiga yang tidak lazim digunakan sebagai transportasi mudik.

Keberadaan mereka menggunakan alat transportasi yang berbeda tersebut, terkadang menjadi hal yang unik dan menarik. Seperti halnya dilakukan salah satu keluarga yang nekat mudik menggunakan motor niaga atau biasa digunakan jualan keliling.

Mudik menaiki motor niaga roda tiga, alasannya sedikit berbeda dengan pemudik sepeda motor roda dua, dengan beralasan selain lebih aman, juga bisa menampung banyak barang bawaan, termasuk istri dan anak.

Salah satu pemudik yang menggunakan roda tiga atau motor niaga, Ahmad Gojin (45) pemudik dengan tujuan Purwokerto itu mengatakan, mudik dengan kendaraan yang ia pakai lebih irit ketimbang menggunakan bus yang mahal.

"Selain irit juga bisa membawa barang dan keluarga lebih banyak," kata Gojin, saat beristirahat di SPBU Balonggandu, Jatisari, Karawang, Kamis (30/5/2019).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kecepatan Lebih Lambat

Gojin mengaku setiap pulang mudik dari Cibitung, Bekasi ke kampung halamannya di Purwokerto. Ia selalu menggunakan motor niaga roda tiga, dengan membawa tiga anak dan istri serta satu saudara perempuan. Bahkan ia membawa barang kebutuhan rumah tangga.

"Jumlah penumpang ada 5 orang, dan anak-anak bisa tiduran selama perjalanan mudik," tambah Gojin.

Dia mengaku kendati kecepatannya lebih lambat dari sepeda motor, dengan rata-rata 50 km/jam saat dipakai mudik, kelebihan lain dari kendaraannya itu tak lain dapat dipakai tidur untuk keluarga.

Agar dirasa nyaman, bagian atas bak motor diberi atap supaya terhindar dari panas dan hujan, atau dimodifikasi hingga sesuai kebutuhan untuk pulang kampung.

"Kecepatan tidak bisa seperti motor, kendaraan niaga seperti ini hanya 50 km per jam, apalgi kalau macet pasti lambat. Tapi ya itu tadi, bedanya anak-anak bisa tidur saat perjalanan," jelas Gojin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini