Sukses

Anies Baswedan: Kita Bangga Pemprov DKI Raih WTP dari BPK

Menurut Aneis, keberhasilan ini juga berkat kerja keras dari seluruh jajaran SKPD dan UKPD serta pejabat pengelola barang.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyampaikan rasa syukurnya atas keberhasilan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Pencapaian tersebut disampaikan dalam rapat paripurna di DPRD DKI Jakarta.

Menurut Anies Baswedan, keberhasilan ini juga berkat kerja keras dari seluruh jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD), serta pejabat pengelola barang.

"Kita semua merasa bangga dan ini adalah kerja keras seluruh jajaran yang luar biasa. Terutama dalam pencatatan pengelolaan aset, karena itu adalah PR kita yang paling besar dan kita semua," tutur Anies usai rapat paripurna perihal laporan keuangan di DPRD DKI Jakarta, Rabu (15/5/2019).

Anies menyatakan, jajaran yang hadir saat rapat paripurna jugalah banyak. Sehingga, hal itu dinilainya menandakan bahwa perjuangan untuk mendapat WTP sangatlah sungguh-sungguh.

Ia menegaskan, Pemprov DKI Jakarta pun akan terus berkomitmen untuk meningkatkan mutu laporan keuangan.

"Jadi saya sampaikan juga tadi bahwa diperolehnya WTP bukan berarti kita selesai sampai puncak, tidak. Ini artinya kita harus terus-menerus meningkatkan, dan ke depan PR-PR yang masih ada akan segera kita tuntaskan," ujar Anies Baswedan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Aset Pemprov DKI

Anies menambahkan, masalah aset milik Pemprov DKI Jakarta yang kerap menjadi temuan oleh BPK juga telah memiliki sistem penyelesaian tersendiri.

Ia menyatakan, Pemprov DKI Jakarta bahkan memiliki majelis untuk penataan aset yang diklaim Anies merupakan satu-satunya di Indonesia.

“Jadi secara umum kita sudah menyiapkan sistemnya untuk menyelesaikan. Karena banyak aset-aset lama kita yang pencatatannya itu tidak selalu rapi. Aset DKI tuh dari mulai tahun 50an, 60an, 70an, nah tapi sekarang kita sudah on the right track, sudah ditata dengan rapi,” ucap Anies.

“Jadi apa yang kita kerjakan dua tahun ini adalah diseriusi untuk dicatat dengan sistem akuntansi keuangan yang benar, begitu itu dilakukan, ya alhamdulillah kemudian kita bisa mendapatkan opini yang baik ini,” ia mengakhiri.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.