Sukses

Tak Boleh Masuk, Keluarga Korban Longsor Tambang Mengamuk

Keluarga korban geram karena sejak Sabtu pagi sampai siang telah menunggu untuk mengetahui nasib kerabat mereka di lokasi longsor.

Fokus, Bolaang Mongondow Kekecewaaan para keluarga korban longsor disampaikan Sabtu siang di posko bantuan makanan, setelah upaya mereka masuk menuju lokasi longsor dilarang oleh sejumlah petugas dan karyawan PT J Resources (JRBM) atau perusahan tambang emas di wilayah Bolaang Mongondow.

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Minggu (3/3/2019), keluarga korban geram karena sejak Sabtu pagi sampai siang telah menunggu untuk mengetahui nasib kerabat mereka di lokasi longsor.

"Pihak keluarga meninginkan evakuasi secepatnya. Kami datang hanya untuk memastikan ada evakuasi apa tidak," kata keluarga korban Munir Gonibala.

Proses pencarian para korban longsor di pertambangan emas tanpa izin sejak Jumat kemarin masih dihentikan untuk sementara. Karena Tim SAR masih membuka akses jalan menuju lokasi kejadian.

Tim SAR gabungan yang diterjunkan ke lokasi bencana mencapai 505 orang yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD Bolaang Mongondow, Dinas Kesehatan dan Tim JRBM.

Saat ini, tim masih membuka akses jalan dan diminta bekerja lebih berhati-hati mengingat lokasinya yang sangat berbahaya.

"Namanya di lapangan kita selalu seperti ini. Pesan saya tetap hati-hati, cepat dalam arti sesuai prosedur dan tidak membahayakan. Jangan melampaui kemampuan masing-masing. Petakan daerah yang rawan dengan baik,' ujar Kepala Basarnas Marsdya TNI Bagus Puruhito.

Hingga saat ini, jumlah korban longsor yang dievakuasi oleh tim sar gabungan sebanyak 28 orang, sembilan diantaranya meningal dunia 19 selamat namun mengalami luka berat dan ringan. (Rio Audhitama Sihombing)