Sukses

Warga Mulai Padati Festival Cap Go Meh di Bogor

Warga keturunan etnis Tionghoa di Kota Bogor, Jawa Barat, mulai bersiap jelang perayaan Cap Go Meh.

Liputan6.com, Jakarta - Warga keturunan etnis Tionghoa di Kota Bogor, Jawa Barat, mulai bersiap jelang perayaan Cap Go Meh. Puncak peringatan Tahun Baru Imlek 2570 itu dipusatkan di Wihara Dhanagun, Jalan Suryakancana, Selasa (19/2/2019) sore.

Perayaan yang dikemas dalam Bogor Street Festival Cap Go Meh ini akan dimeriahkan dengan serangkaian acara seni dan budaya, atraksi barongsai, serta liong dan pertunjukan lainnya.

Suasana di seputar Jalan Suryakancana dan Otista sudah mulai ramai pengunjung sejak Selasa siang. Tidak hanya etnis Tionghoa, warga pribumi pun mulai memadati sepanjang Jalan Suryakana.

Meski cuaca mendung, mulai dari kalangan orangtua hingga anak-anak tampak antusias datang berbondong-bondong untuk menyaksikan pesta rakyat yang mengusung tema "Katumbiri Street Lighting Festival" itu.

"Penasaran, ingin lihat atraksi barongsai sama festival keseniannya," kata Hilda Apriani (24), warga Tamansari, Kabupaten Bogor, Rabu (19/2/2019).

Senada diutarakan Muhammad Iksan, warga Sukasari, Kota Bogor. Setiap tahun ia selalu mengajak istri dan kedua anaknya untuk menyaksikan Cap Go Mehtersebut.

"Buat hiburan aja, nyenengin anak liat atraksi barongsai," kata dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lalu Lintas Macet

Sementara itu, sejumlah petugas Dishub, kepolisian, dan TNI terlihat sudah mulai berjaga-jaga di sekitar gerbang menuju Jalan Suryakancana. Beberapa di antaranya ada yang sedang mengatur lalu lintas yang macet akibat terjadinya kepadatan arus lalu lintas.

Para peserta parade juga terpantau sedang merias dan menggunakan kostum untuk mengikuti acara tahunan tersebut.

Rencananya, Bogor Street Festival Cap Go Meh 2019 akan dimulai pada pukul 15.30 WIB. Acara dibuka dengan penampilan tarian tradisional Sunda, tari klasik asal India, drum band, paduan suara, angklung, dan Hadroh Pemuda Pulo Geulis.

Kemudian dilanjut pembacaan Wangsit Siliwangi, doa bersama dan Kie Lin. Detik-detik menjelang magrib ada pemukulan Beduk Banten Lebak Membara.

Kegiatan dilanjutkan sekitar pukul 19.00 WIB yaitu pelepasan peserta Katumbiri Lighting Carnaval dan dilanjut pawai seni liong-barong dari Suryakencana. Acara ditutup dengan pemutaran film.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.