Sukses

KRL Dilempari Batu, Satu Penumpang Terluka

Satu orang menjadi korban atas aksi vandalisme terhadap KRL jurusan Bogor-Jatinegara lantaran terkena lemparan batu

Liputan6.com, Jakarta - Pelemparan batu ke Kereta Rel Listrik (KRL) kembali terjadi. Satu penumpang menjadi korban atas aksi vandalisme terhadap KRL jurusan Bogor-Jatinegara itu.

VP Komunikasi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Eva Chairunisa mengatakan, aksi tersebut terjadi saat KRL Commuter Line KA 1787/1788 relasi Bogor-Jatinegara tengah melintas antara stasiun Pasar Minggu-Pasar Minggu Baru.

"Pukul 14.55 WIB, aksi vandalisme yang dilakukan tersebut mengakibatkan kaca jendela pecah dan seorang pengguna jasa mengalami luka ringan terkena serpihan kaca," ujar Eva saat dikonfirmasi Liputan6.com, Jakarta, Kamis (14/2/2019).

Dia mengatakan, korban sudah mendapatkan penanganan medis oleh petugas KRL saat tiba di Stasiun Pasar Minggu Baru. Setelah mendapat perawatan, korban kembali melanjutkan perjalanannya.

"Sementara pelayanan KRL tujuan Jatinegara tersebut hanya beroperasi sampai Stasiun Tanah Abang dan selanjutnya kembali ke Dipo untuk menjalani proses penggantian kaca," kata Eva.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sosialisasi

Mendapati aksi pelemparan batu kerap terjadi, Eva menyatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian agar kejadian serupa tak terulang. Bahkan, pihak KCI sudah menempatkan petugas jaga di lokasi-lokasi yang dirasa rawan.

"PT KCI mengajak seluruh masyarakat untuk sama-sama menjaga perjalanan KRL Commuter Line dengan tidak melakukan aksi vandalisme," kata Eva.

Eva menyadari bahwa jalur KRL Commuter Line masih sangat terbuka dan memungkinkan aksi tersebut kembali terjadi. Eva mengaku tak berhenti untuk melakukan sosialiasi berkala ke masyarakat di sekitar jalur rel.

"Sosialisasi khusus secara berkala ke masyarakat di sekitar jalur rel juga kami lakukan. Yang sudah-sudah, pelaku yang tertangkap anak-anak dengan motif iseng," kata Eva.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.