Sukses

Cak Imin Larang Kader PKB Ikut Reuni 212

Apabila masih ada kader yang datang ke Reuni 212 tersebut. Cak Imin berharap kadernya jangan mengatasnamakan PKB. Melainkan hanya pribadi saja.

Jakarta Pada Minggu 2 Desmber besok, bertempat di Monumen Nasional (Monas) akan berlangsung acara yang dinamakan Reuni 212. Hal itu untuk mengingatkan pernah adanya aksi yang dihadiri jutaan muslim pada 2016 silam.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Partai Kabangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengingatkan supaya kadernya tidak perlu ikut dalam aksi tersebut.

"Ya kepada kader-kader PKB tentu saya imbau tidak usah ikut-ikut dulu karena nanti terlalu padat (karena banyak agenda PKB), ya kita doakan saja saudara-saudara kita," ujar Cak Imin di DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta, Jumat 30 November 2018.

Namun demikian, apabila masih ada kader yang datang ke Reuni 212 tersebut. Cak Imin berharap kadernya jangan mengatasnamakan PKB. Melainkan hanya pribadi saja.

"Itu hak individual. Tapi jangan mengatasnamakan PKB," katanya.

‎Lebih lanjut Cak Imin menyarankan supaya Reuni 212 ini jauh dari kepentingan politik. Termasuk juga ditunggangi khilafah atau aliran yang bertentangan dengan Pancasila.

Dia berpesan masyarakat berhati-hati adanya kelompok-kelompok yang memanfaatkan itu dengan adanya khilafah. Jangan sampai terpancing.‎ Karena NKRI sudah final tidak bisa diganggu gugat.

"Ya maka saudara-saudara, sahabat, ikhwan-ikhwan, seluruh keluarga besar kaum muslimin hendaknya hati-hati dengan terperdaya oleh ide khilafah. Itu hanya ide yang akan membahayakan NKRI dan memecah," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Awal Mula Aksi 212

Adapun Reuni Akbar 212 ini awalnya karena adanya aksi 2016 silam. Kala itu umat muslim menuntut supaya mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dihukum penjara. Karena dia melakukan penistaan agama dengan mengutip Surah Al Maidah ayat 51.

Aksi 212 pada 2016 silam dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan juga pejabat pemerintah lainnya. Kala itu Jokowi melakukan Salat Jumat bersama di tengah guyuran hujan. Aksi kala itu juga diketahui dihadiri oleh jutaan muslim yang kecewa dengan Ahok.

Simak berita Jawapos lainnya di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini