Sukses

Wakapolri Pertanyakan Aktor di Balik Aksi Bela Tauhid Jilid 2

Dia menegaskan, dengan diproses hukumnya pembakar bendera, maka aksi tersebut seharusnya tidak perlu lagi digelar.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Kapolri Komjen Ari Dono menegaskan, proses hukum pembakaran bendera di Limbangan, Garut, Jawa Barat, sudah diproses hukum. Ari mempertanyakan bila aksi tersebut kembali digelar Jumat besok.

"Kan, sudah diproses secara hukum. Kalau masih mau demo lagi, jadi kita semua bertanya-tanya, siapa mereka ini, kan gitu," ucap Ari Dono, di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (1/11/2018).

Dia menegaskan, dengan diproses hukumnya pembakar bendera, maka aksi tersebut seharusnya tidak perlu lagi digelar.

Ari mengimbau agar masyarakat yang berada di luar Jakarta tidak turut serta dalam aksi yang digelar Jumat 2 November besok. Karena, berdasarkan informasi yang didapat pohaknya, bukan hanya dari Jakarta yang memang akan hadir dalam aksi tersebut.

"Jadi diimbau untuk tidak ke Jakarta. (Massa) di Jakarta juga kalau menyampaikan harap dengan tertib," ucap Ari.

Dia secara pribadi menilai, saat ini Indonesia tengah dirundung duka. Belum habis duka Lombok, bencana alam menerpa Sulawesi Tengah. Belum habis air mata, bencana kembali terjadi. Sebanyak 189 orang menjadi korban tewas dalam kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT 610.

"Kita sedang berkabung, bencana di Lombok, ada bencana di Palu, baru saja lagi ada bencana (Lion Air). Kalau kita harus, ya seperti ini, kok kayaknya kurang berempati, menurut saya sih ya," ungkap Ari Dono.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diinisiasi PA 212

Sebelumnya, kegiatan tersebut diperkirakan akan diikuti ribuan massa. Persaudaraan Alumni (PA) 212 dikabarkan menjadi inisiator dalam aksi tersebut.

Ketua PA 212 Slamet Ma'arif membenarkan rencana aksi tersebut. Pihaknya juga telah mengirimkan surat pemberitahuan kepada kepolisian terkait rencana penyampaian pendapat di muka umum itu. "Sudah. (Estimasi massa) kurang lebih 10 ribu," katanya.

Tidak Berlebihan

Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berharap pihak kepolisian tidak berlebihan dalam menangani aksi bela tauhid jilid II. 

"Jadi saya berharap besok rekan-rekan polisi besok tidak perlu berlebihan. Kalau mereka sudah memenuhi aturan tentang aksi dan mereka membela tauhid maka betul-betul penting untuk memberikan suatu pembuktian bahwa aksi ini sesuai dengan nilai-nilai tauhid," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/11/2018).

"Di sana pasti ada etika berkeunggulan, ada idealisme dan ada semangat untuk menghadirkan solusi begitulah tauhid," sambungnya. 

 Hidayat berharap Polisi bisa bertindak sesuai hukum yang berlaku. Serta para perserta aksi juga tidak membuat keributan.

"Jadi karena itu saya berharap rekan-rekan besok juga memosisikan diri dalam posisi ini. Posisi dimana kita semuanya menyampaikan aspirasi dengan cara yang baik dan benar. Dan yang kita bela adalah kalimat tauhid yang baik dan benar," ucapnya. 

Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.