Sukses

Tidak Temui Rizieq Shihab, Alasan SBY Tak Diundang di Ijtima Ulama

Menurut Yusuf, partai yang diundang dalam Ijtima hanyalah partai yang telah bertemu dengan Habib Rizieq di Mekkah. Diantaranya Prabowo Subianto, hingga Tommy Soeharto.

Liputan6.com, Jakarta - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) mengundang para petinggi partai dalam pembukaan Ijtima Ulama dan tokoh nasional di Menara Peninsula, Jakarta Barat, Jumat (27/7). Mulai dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Presiden PKS Muhammad Sohibul Iman hingga Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra alias (Tommy Soeharto).

Namun, dalam acara itu tak tampak kehadiran Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ketua Umum GNPF-U Yusuf Muhammad Martak pun mengungkapkan alasan tak diundangnya SBY pada acara tersebut.

"Seandainya kemarin itu dari Demokrat khususnya Bapak Susilo Bambang Yudhoyono berkunjung pada Habib Rizieq undangan pasti keluar," kata Yusuf di Menara Peninsula, Jakarta Barat, Sabtu (28/7).

Menurut Yusuf, partai yang diundang dalam Ijtima hanyalah partai yang telah bertemu dengan Habib Rizieq di Mekkah. Diantaranya Prabowo Subianto, hingga Tommy Soeharto.

"Ditengah-tengah ada kunjungan beberapa tokoh partai. siapa tokoh-tokoh partai itu, yaitu dari Partai Gerindra Pak Prabowo Subianto, dari PAN diwakili Bapak Amien Rais dari PKS diwakili oleh Bapak Ketua Majelis Syuro dengan satu dia jajarannya. Dari PBB diwakili oleh Yusril sendiri dari berkarya saudara Tommy Hutomo," ungkapnya.

"Jadi siapapun yang telah berkunjung dan dapat sinyal lampu kuning undangan keluar," sambungnya.

Dia menjelaskan, juga perlu kesamaan visi dan misi antar partai politik dan GNPF untuk bisa bersatu. Jika tidal ada kesamaan, kata Yusuf, sebaiknya berada dijalur yang berbeda terlebih dahulu.

"Tapi kalau kita belum pernah bersama-sama dalam satu gerbong dalam kereta ya sudah kita pisah saja dulu," ucapnya.

Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.