Sukses

4 Fakta Gempa 5,5 SR Goncang Malang

Meski kekuatan lindu di Malang terbilang cukup besar, aktivitas gempa tergolong masih wajar dan normal.

Liputan6.com, Malang - Gempa bumi berkekuatan 5,5 skala Richter (SR) mengguncang Malang, Jawa Timur, Kamis malam, 19 Juli 2018, pukul 19.23 WIB.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteoroligi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) disebutkan, titik gempa di Malang terletak pada koordinat lokasi gempa ada di 9,69 Lintang Selatan (LS) dan 112.80 Bujur Timur (BT).

Atau tepatnya berlokasi di tengah laut pada jarak 184 km arah selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, dengan kedalaman gempa mencapai 10 kilometer.

Meski kekuatan lindu terbilang cukup besar, aktivitas gempa tergolong masih wajar dan normal.

Berikut ini sejumlah fakta terungkap di balik getaran gempa di Malang, Jawa Timur:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Tidak Berpotensi Tsunami

Meski getaran gempa di Kota Malang dan sekitarnya terbilang cukup kuat, namun tidak berpotensi tsunami.

Untuk itu, Kepala Badan Mitigasi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangkates Malang, mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu yang tak dapat dipertanggungjawabkan.

"Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi, awal gempa berkekuatan 5,8 SR yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi 5,5 SR," kata Kepala BMKG Karangkate Malang Musripan.

 

3 dari 5 halaman

2. Gempa Susulan Terjadi 38 Kali

Hingga tadi pagi, sekitar pukul 08.00 WIB, gempa susulan yang di selatan Malang telah terjadi sebanyak 38 kali.

Getaran lindu bahkan dapat dirasakan hingga keseluruh wilayah selatan Jawa Timur dan Bali.

Meski demikian hingga kini belum ada laporan terkait dampak keruskan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. 

 

4 dari 5 halaman

3. Gempa Tipe I

Menurut ahli gempa asal Jepang, lindu yang terjadi di selatan Malang disebut gempa tipe I, yaitu tipe aktivitas gempa yang diawali dengan gempa pendahuluan (foreshocks).

Setelah itu dilanjutkan dengan gempa utama (mainshock) dan diikuti serangkaian gempa susulan (aftershocks) yang cukup banyak.

"Gempa selatan Malang ini menjadi menarik karena mengingatkan kita dan menjadi penanda aktifnya zona megathrust di selatan Malang," katanya.

 

5 dari 5 halaman

4. Penyebab Gempa Malang

Melihat lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, lindu di Malang diakibatkan aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa ini dibangkitkan dengan mekanisme pergerakan sumber jenis sesar naik (thrust fault).

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.