Sukses

Heru Winarko Jadi Kepala BNN, Ini Harapan KPK

Agus mengatakan, pihaknya akan segera membuka seleksi untuk Deputi Penindakan yang baru. Posisi itu nantinya masih akan dijabat dari kalangan jenderal polisi.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo menyambut baik penunjukkan Deputi Penindakan KPK Irjen Heru Winarko sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). Agus berharap Heru dapat menerapkan standar ketat yang berlaku di KPK, saat bertugas di BNN.

"Saya sangat berharap standar etika, norma yang berlaku di KPK bisa dibawa ke sana. Jadi tingkah laku pegawai BNN bisa nanti dibawa seperti teman-teman di KPK," kata Agus di Gedung KPK Kuningan Jakarta Selatan, Rabu 28 Februari 2018.

Menurut dia, Kapolri Jenderal Tito Karnavian sudah lama mengirim surat penunjukkan Heru sebagai Kepala BNN pengganti Komjen Budi Waseso.

Agus mengatakan, pihaknya akan segera membuka seleksi untuk Deputi Penindakan yang baru. Posisi itu nantinya masih akan dijabat dari kalangan jenderal polisi.

"Kalau nanti Pak Heru mendapat pengangkatan (jadi Kepala BNN), KPK juga segera akan melakukan kompetisi terbuka untuk memilih Deputi (Penindakan) KPK," jelas Agus.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah mengeluarkan dan menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) tentang pengangkatan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) pengganti Komjen Budi Waseso.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Alasan Jokowi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan alasannya memilih Heru sebagai Kepala BNN.

"Ya kita ingin agar BNN ini nantinya memiliki standar-standar yang baik seperti yang mungkin Pak Heru sudah lakukan di KPK. Ada standard-standar yang dibawa dari KPK ke BNN," kata Jokowi usai melantik Kepala BNN di Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/3/2018).

Jokowi pun menyampaikan sejumlah hal yang harus segera dilaksanakan oleh Heru sebagai Kepala BNN. Satu di antaranya tentang pencegahan masuknya narkoba ke Indonesia dan rehabilitasi penyalahguna narkoba.

"Yang jelas semakin sedikit barang-barang yang masuk. Kemudian juga bisa menurunkan sebanyak-sebanyaknya pengguna narkoba. Artinya juga dari sisi rehabilitasi juga baik, tetapi dari sisi pencegahan agar barang tidak masuk juga baik," tandas Jokowi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.