Sukses

Waspadai Hujan dan Angin Kencang, Ini Tanda-tandanya

Terjadi pertemuan masa udara dari Asia dan masa udara dari Selatan di langit Indonesia. Hal itu menyebabkan curah hujan tinggi.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Utama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Widada Sulistya meminta masyarakat waspada terhadap hujan dan angin kencang. Untuk itu, publik perlu tahu tanda-tanda kemunculannya.

Widada menjelaskan ciri-ciri akan terjadinya hujan disertai angin kencang. Menurut dia, ciri termudah untuk mengetahuinya dari munculnya awan kumulonimbus.

"Itu cirinya, sangat mudah untuk dikenali," ujar dia di kantor BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (6 Februari 2018).

Ia mengatakan, biasanya jika awan kumulonimbus muncul, bisa terjadi hujan angin kencang yang disertai dengan petir. Menurut dia, saat ini DKI Jakarta dan Pulau Jawa bagian tengah punya potensi hujan disertai angin yang kencang.

"Angin kencang biasanya mengikuti fenomena cuaca yang buruk," kata dia.

Menurut Widada, saat ini Indonesia tengah dilanda curah hujan tinggi. Penyebabnya, kaat dia, sedang terjadi pertemuan masa udara dari Asia dan masa udara dari Selatan.

"Itu ketemunya di atas (langit) Jawa. Sehingga beberapa daerah di sekitar Jawa meningkat potensi hujannya antara lain kemarin malam peningkatan curah hujannya," papar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Potensi Hujan hingga Maret

Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan potensi hujan di Tanah Air akan terjadi hingga Maret 2018. Hal itu berdasarkan analisis dinamika cuaca.

"Kondisi ini terlihat dari dominasi angin baratan yang cukup kuat sejak Januari 2018," kata dia.

Beberapa wilayah yang berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat dalam seminggu ke depan sejak 6 hingga 12 Februari 2018 terjadi di Bengkulu, Bangka Belitung, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Pulau Jawa bagian selatan, sebagian besar Kalimantan, sebagian besar Sulawesi, NTT, dan sebagian besar Papua.

Selain itu, ada pula potensi angin kencang hingga 20 knot juga berpotensi terjadi di beberapa wilayah di Indonesia meliputi Laut China Selatan, Laut Natuna, Riau, Kepulauan Riau, Laut Jawa, Laut Banda, Samudra Hindia Selatan, Jawa Tengah, NTB, dan Laut Arafuru.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.