Sukses

Cerita Menteri Yasonna Soal Keponakannya yang Tak Lolos Tes CPNS

Sejak awal Yasonna hanya bisa menyarankan keponakannya belajar untuk mengikuti tes.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, menceritakan keponakannya juga mengikuti seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Hukum dan HAM 2017. Namun, keponakannya itu tidak lolos di tahapan tes Computer Assisted Tes (CAT).

Alhasil, ia tidak bisa melanjutkan ke tahapan berikutnya. Yasonna mengaku dirinya tidak bisa membantu keponakannya lolos proses seleksi penerimaan CPNS Kemenkumham. Pasalnya, sistem seleksi CPNS Kemenkumham dilakukan tanpa campur tangan manusia.

"Saat ini semuanya clean by system. Kemenakan (keponakan) saya saja kalah (tidak lulus seleksi CPNS) by system," ujar Yasonna saat melakukan teleconference dengan sejumlah Kakanwil Kemenkumham dan jajarannya di Gedung Direktorat Jenderal Imigrasi, Jalan H. R. Rasuna Said Kav. X-6 Nomor 8, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (9/10/2017).

Adik Yasonna sempat bertanya kemungkinan anaknya lolos tes. Sejak awal Yasonna hanya bisa menyarankan keponakannya belajar serius.

"Saya bilang, ya berarti belum belajar sekeras-kerasnya. Ya apa boleh buat. Itulah by system dan itu yang benar," imbuhnya.

Yasonna menambahkan, peserta seleksi penerimaan CPNS Kemenkumham 2017 yang tidak bisa mengerjakan soal-soal tes dengan tepat maka tidak akan lolos ke tahap berikutnya. Kelulusan tes CPNS Kemenkumham berdasarkan pada penilaian murni saat tes.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Percaloan Hilang

Yasonna menegaskan, praktik percaloan atau kecurangan selama proses seleksi penerimaan CPNS Kemenkumham 2017 tidak akan terjadi. Peserta tidak bisa lagi mengandalkan bantuan 'orang dalam' kementerian.

"Berbeda dengan dulu. Kalau dulu asal dekat Pak Sekjen, dekat degan menteri, ada uang, bisa masuk CPNS," ujarnya.

Tapi, Yasonna mengaku bersyukur dengan sistem yang saat ini.

"Saya paling mensyukuri sistem CAT (Computer Assisted Test) ini karena kalau tidak begini ya paling pusing itu saya termasuk Sekjen dan panitia. Dari seluruh negeri bilang tolong lah Pak, dan lain-lain," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.