Fokus, Jakarta - Tertangkapnya Wali Kota Tegal, Jawa Tengah Siti Mashita Soeparno atau yang akrab dipanggil Bunda Sitha oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) disambut gembira para pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal. Belasan PNS mencukur gundul rambut mereka.
Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Rabu (30/8/2017), bertempat di halaman rumah dinas wali kota, para peserta cukur gundul ini rata rata merupakan PNS yang dipecat oleh Bunda Sitha.
Baca Juga
Saksikan Kisah Nyata Spesial di Indosiar, Selasa 30 April 2024 Via Live Streaming Pukul 13.30 WIB
Saksikan Mega Series Magic 5, di Indosiar Senin 29 April 2024, via Live Streaming Pukul 18:00 WIB
Jangan Lewatkan Pintu Berkah Spesial di Indosiar Senin 29 April 2024 Melalui Live Streaming Pukul 16:00 WIB
Di mata para bawahannya, perempuan yang pernah menang dalam sejumlah kontes kecantikan itu kerap bertindak sewenang-wenang. Antara lain memecat 13 bawahannya tanpa alasan jelas.
Advertisement
Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) pun yang memerintahkan sang wali kota untuk mengembalikan jabatan ke-13 pegawai tersebut bahkan tidak dilaksanakan Bunda Sitha. Selain itu, suasana kerja di Pemkot Tegal dirasakan kurang kondusif di bawah kepemimpinan Siti Masitha Soeparno.
Sejak KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Wali Kota Tegal, ruang kerja Bunda Sitha langsung disegel. Bunda Sitha ditangkap bersama empat orang lainnya di Tegal, Balikpapan, dan Jakarta beserta barang bukti berupa uang ratusan juta rupiah. Diduga uang tersebut terkait pembangunan instalasi ruang perawatan intensif RSUD Kardinah Kota Tegal.
Siti Masitha Soeparno adalah Wali Kota Tegal wanita yang pertama. Dia dilantik tahun 2014 berpasangan dengan M Nursholeh dari Partai Golkar. Sebelum menjadi Wali Kota Tegal, bunda Sitha pernah terjun di dunia politik dengan menjadi caleg dari Partai Nasdem.
Sebelumnya perempuan yang mengenyam pendidikan di luar negeri itu berkarier sebagai pengusaha. Siti Masitha juga sempat memenangkan sejumlah kontes kecantikan pada tahun 80-an.