Sukses

BPJS Ketenagakerjaan Harus Tanggap Perkembangan Ekonomi Digital

BPJS Ketenagakerjaan harus mampu menjawab dan menjangkau kebutuhan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi pekerja mandiri.

Liputan6.com, Jakarta BPJS Ketenagakerjaan harus mampu menjawab dan menjangkau kebutuhan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi pekerja mandiri yang jumlahnya terus meningkat signifikan sebagai dampak dari pertumbuhan ekonomi digital.

Karakter pekerjaan pada ekonomi digital yang berbasis internet, memunculkan karakter pekerjaan yang unik, yakni bersifat mandiri, cenderung informal, serta menciptakan relasi ketenagakerjaan yang fleksibel dan virtual.

"Para pekerja mandiri ini juga butuh jaminan sosial. Untuk menjangkau mereka, BPJS Ketenagakerjaan harus meningkatkan kepercayaan, cepat, akuntabel, ramah dan valid sehingga memberikan hasil yang maksimal," kata Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial, Haiyani Rumondang yang membacakan sambutan Menteri Ketenagakerjaan, M Hanif Dhakiri pada Rapat Kerja Nasional BPJS Ketenagakerjaan di Bandung, Rabu, 12 Juli 2017.

Diingatkan pula, untuk meningkatkan jangkaun, BPJS Ketenagakerjaan juga harus menyederhanakan prosedur serta memanfaatkan teknologi. “Dengan demikian performa kinerja organisasi menjadi efektif dan efisien," kata Haiyani.

BPJS Ketenagakerjaan saat ini telah melindungi 22,6 juta tenaga kerja dengan peserta aktif per Juni 2017 mencapai 23,2 juta tenaga kerja dari target sebesar 26,2 juta tenaga kerja pada akhir tahun 2017.


(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.