Sukses

Katulampa Siaga III, Titik Rawan di Jakarta Timur Tidak Banjir

Warga Bidaracina, Mustika (40) mengatakan, sejak semalam daerah tempat tinggalnya aman dari banjir.

Liputan6.com, Jakarta - Hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor, Jawa Barat dan sekitarnya pada Senin 10 Oktober siang kemarin, membuat tinggi muka air (TMA) Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa naik mencapai 130 cm atau status Siaga III.

Kendati demikian, air kiriman dari Bogor itu terpantau tidak banyak berdampak di sejumlah titik yang biasa jadi langganan banjir, seperti di kawasan Jakarta Timur.

Pantauan Liputan6.com, Selasa (11/10/2016), air di Sungai Ciliwung yang melewati kawasan Bidaracina, Kampung Pulo, dan Bukit Duri terpantau memang tinggi. Permukaan air tampak hampir menyentuh dinding tertinggi sungai.

Namun sejak semalam, air tidak sampai masuk ke permukiman warga di tiga titik daerah rawan banjir itu. Hal itu disampaikan oleh sejumlah warga yang tinggal di kawasan tersebut.

Warga Bidaracina, Mustika (40) mengatakan, sejak semalam daerah tempat tinggalnya aman dari banjir. Pengerukan Sungai Ciliwung sangat berperan besar bagi wilayah yang biasa jadi bulan-bulanan banjir itu.

"Semenjak dikeruk jadi nggak kena banjir lagi di sini. Airnya udah nggak meluap lagi. Kalau Kampung Pulo banjir sampai lantai dua baru pasti kena biasanya," tutur Mustika di kediamannya yang tepat bersebelahan dengan pinggiran Ciliwung, RT 10 RW 04, Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur.

Warga lainnya yakni Imah (60) menambahkan, meski Katulampa berstatus Siaga I pun, Bidaracina tidak akan lagi terdampak banjir. Hanya saja, dia tidak memungkiri masih ada rasa khawatir, terlebih saat musim hujan nanti.

"Kalau Siaga III nggak kena. Siaga I aja udah nggak pernah kena. Waktu belum dikeruk tuh kena pasti. Cuma nggak tahu ntar kali aja pas musim hujan di Jakarta ya. Tapi semoga nggak lah," kata Imah yang bersebelah rumah dengan Mustika.

Selokan dipenuhi sampah (Liputan6.com/ Nanda Perdana Putra)

Sementara di Kampung Pulo, kondisi banjir pun tidak terlihat. Hanya saja, air selokan di gang senggol kawasan tersebut memang penuh bercampur sampah.

Nurhadi (53) menyebut, kondisi itu terbantu oleh adanya mobil pompa sedot air dari Dinas Tata Air Jakarta Timur. Setiap selokan hampir meluap, petugas selalu siaga dan menutup pintu air yang terhubung dengan Sungai Ciliwung.

"Aman di sini asal ada pompa. Kalau air gede kan ditutup pintunya itu nyambung sama kali. Dari pukul 24.00 WIB malem kemarin petugas stand by jadi air kiriman Bogor nggak meluap," terang pria yang tinggal di RT 05 RW 03, Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur.

Biasanya, dia menambahkan, Kampung Pulo maupun Bukit Duri akan banjir bersamaan jika air Sungai Ciliwung meluap.

"Kita khawatirnya kalau hujan gede. Untungnya di sini nggak. Kalau di sini ngembeng juga (karena hujan) ya banjir jadinya," pungkas Nurhadi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini