Sukses

VIDEO: Penjelasan BMKG Terkait Penyebab Turbulensi Pesawat

Menurut BMKG, turbulensi bisa saja terjadi saat cuaca cerah.

Liputan6.com, Kuta - Setelah dirawat dua hari, seluruh penumpang pesawat Hong Kong Airlines yang mengalami turbulensi atau guncangan di wilayah udara Kalimantan, sudah diizinkan meninggalkan Rumah Sakit BIMC, Kuta, Bali.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (9/5/2016), sebanyak 201 dari 204 penumpang pesawat Hong Kong Airlines sudah diberangkatkan ke Hong Kong, Sabtu 7 Mei 2016. Sedangkan pesawatnya masih diperbaiki.

Sabtu lalu, pesawat Hong Kong Airlines rute Denpasar-Hong Kong mengalami turbulensi di atas langit Kalimantan, di ketinggian 41.000 kaki. Kejadian ini mengakibatkan 21 penumpang terluka. 

Sebelumnya pada 4 Mei lalu, pesawat Etihad Airways rute Abu Dhabi-Jakarta mengalami turbulensi di atas Sumatera Selatan di ketinggian 37.000 kaki. Sebanyak 31 penumpang menderita luka-luka.

Menurut BMKG, turbulensi terjadi karena ada pergerakan masa udara dari permukaan yang naik ke atas. Penyebabnya tiga, yaitu jet stream atau kanal angin yang menyelimuti bumi, gelombang
gunung, yaitu angin yang melewati gunung dan penyebab ketiga adalah kumulonimbus, yaitu awan padat yang sangat tebal dan tinggi.

Saat cuaca cerah pun turbulensi bisa terjadi. Hal itu disebut clear air turbulence (CAT).

BMKG memprediksi, pada musim pancaroba saat ini potensi terjadi turbulensi cukup tinggi. Untuk meminimalisir dampak buruk turbulensi, penumpang pesawat harus selalu memakai sabuk pengaman sebagai pelindung dari guncangan di dalam pesawat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.