Sukses

Jokowi Prihatin Rakyat Palestina Makin Tak Berdaya

Jokowi berpendapat banyak kebijakan sepihak dan ilegal, serta hukuman kolektif Israel semakin menyulitkan rakyat Palestina.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo membuka langsung Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerja Sama Islam (KTT OKI). Pada pidatonya, Jokowi menegaskan bangsa Indonesia tetap konsisten menantang Israel yang terus-menerus menjajah Palestina.

"Presiden Pertama Sukarno menegaskan, selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan ke orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang Israel," kata Jokowi dalam sambutannya di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Senin (7/3/2016).

"Kami bangsa Indonesia konsisten dengan janji tersebut," lanjut dia.

Hari ini, kata dia, Indonesia bersama-sama dengan negara-negara anggota OKI meneruskan perjuangan Sukarno yang belum selesai. Oleh karena itu, bangsa Indonesia merasa terhormat ketika diminta oleh Presiden Palestina, Mahmoud Abbas menjadi tuan rumah penyelenggaraan KTT OKI.

"Selamat datang di Indonesia, negeri indah yang mempunyai umat Islam terbesar di dunia, negeri demokratis nomor 3 di dunia," kata mantan Wali Kota Solo tersebut.

Jokowi juga menyampaikan keprihatinannya tentang memburuknya situasi di Palestina. Banyak kebijakan sepihak dan ilegal, serta hukuman kolektif Israel yang semakin menyulitkan rakyat Palestina.

Bahkan, ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu, akses Umat Islam ke Masjid Al-Aqsa di Jerusalem juga dibatasi. "Rakyat Palestina semakin tidak berdaya. Situasi kemanusiaan di wilayah-wilayah pendudukan semakin memburuk," ujar Jokowi.

Situasi itu, kata dia, harus bersama-sama dihadapi dan dilawan. "Untuk berjuang diperlukan kesatuan. Kita harus bersatu, Palestina harus bersatu, Palestina harus rekonsiliasi. Indonesia siap membantu proses rekonsiliasi ini," ujar Jokowi.

 

*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini