Sukses

Ringkus 2 Oknum TNI Pengedar Ekstasi, BNN Dapat Dukungan Panglima

Menurut Buwas, dukungan Panglima TNI selaras dengan visi dan misi BNN memerangi narkoba demi menyelamatkan generasi bangsa.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap bisnis narkotika yang melibatkan 2 perwira menengah TNI AD, Letkol Caj Wahid Wahyudi yang sehari-hari berdinas di Direktorat Ajudan TNI Angkatan Darat (Ditajenad) dan Sersan Mayor Syafril Irawan, anggota Koramil Cileungsi Kodim 0621 Bogor.

Terkait penangkapan 2 oknum TNI tersebut, Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso mengatakan, pihaknya sudah mendapat dukungan dari Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, untuk memerangi mafia narkotika. Meski pun mafia itu adalah anggota TNI.

"Panglima berkata bilamana ada oknum TNI terlibat dalam jaringan peredaran gelap, maka Panglima menyatakan agar dilakukan tindakan hukum. Apabila melakukan perlawanan, maka dilakukan tindakan tegas yang terukur (pelumpuhan dengan senjata api)," ujar pria yang akrab disapa Buwas ini di Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (27/10/2015).

Menurut dia, dukungan Panglima TNI selaras dengan visi dan misi BNN memerangi narkoba demi menyelamatkan generasi bangsa. Dalam pertemuannya dengan orang nomor satu di Korps Militer itu, Gatot menyatakan bersedia membantu institusinya bilamana membutuhkan kekuatan dalam operasi pemberantasan narkoba.

"Panglima juga mengatakan akan memberikan bantuan, dan akan bersinergi penuh untuk misi penyelamatan generasi bangsa dari bahaya narkotika," jelas Buwas.

Dia menegaskan, perang BNN melawan narkoba tidak pandang bulu. Sehingga institusinya akan menumpas habis mafia narkoba, meski mereka adalah aparat atau pun orang yang memiliki 'kekuatan' di negeri ini.

"Sekarang yang harus kami pikirkan, bagaimana menyelamatkan generasi bangsa. Kami sudah perang, jadi oknum apapun akan kita tegakan hukum di situ. Kami yang melakukan tindakan hukum harus bersih dulu, baru bersihkan orang lain. Jadi konsekuensi apapun harus diambil," pungkas Buwas. (Rmn/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.