Sukses

Kepolosan Orang Rimba Dimanfaatkan Pengedar Uang Palsu

Orang yang belum diketahui identitasnya itu berpura-pura menggadaikan satu unit mobil kepada warga Suku Anak Dalam.

Liputan6.com, Jambi - Kepolosan dan ketidaktahuan Orang Rimba Jambi atau biasa disebut Suku Anak Dalam (SAD) ternyata dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab. Salah satunya, oleh pengedar uang palsu jutaan rupiah dengan modus menyewakan mobil.

Kepala Unit Pelaksana Tugas Daerah (UPTD) SAD Kabupaten Merangin, Jambi, Afrizal mengatakan, SAD memang kerap menjadi sasaran orang tidak bertanggung jawab, khususnya peredaran uang palsu.

"Salah satunya dengan modus penggadaian mobil kepada orang SAD," kata Afrizal di Jambi, Rabu 21 Oktober 2015.

Ia menceritakan, beberapa pekan lalu ada warga SAD di Merangin menerima uang Rp 21 juta dari seseorang. Uang itu kemudian diketahui palsu.

Setelah ditelusuri, orang yang belum diketahui identitasnya itu berpura-pura menggadaikan satu unit mobil kepada warga SAD. Sementara pengambilan mobil dibayar dengan cara dicicil.

"Nah, modus mencicil mobil inilah dimanfaatkan dari warga SAD dengan mencicil dengan uang palsu. Karena warga SAD banyak polos dan tidak tahu, dipikirnya uang itu asli. Setelah dibelanjakan ternyata baru diketahui palsu," jelas Afrizal.

Untuk itulah, kata dia, Pemkab Merangin sengaja membentuk UPTD khusus untuk mendampingi warga SAD. Keberadaan UPTD itu diharapkan bisa menjadi wadah pembinaan bagi komunitas SAD di Provinsi Jambi.

"Kasusnya sudah kami laporkan ke kepolisian. Ini menjadi perhatian serius Pemkab Merangin, karena banyak warga SAD yang tidak paham undang-undang. Bahkan tidak bisa baca tulis," tambah Afrizal.

Kasat Reskrim Polres Merangin Ajun Komisaris Ike Yulianto Wicaksono, membenarkan adanya penipuan uang palsu oleh SAD yang didampingi Kepala UPTD SAD Merangin belum lama ini.

"Laporan ini masih kami dalami, pelaku penyebar uang palsu terhadap warga SAD masih dalam pengejaran. Keberadaan pelaku sudah kami ketahui, tinggal tunggu waktunya saja," kata Ike. (Bob/Sun)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.