Sukses

Banyak Nama Beken, Pansel KPK Tegaskan Tak Ada 'Anak Emas'

Pansel juga tidak melihat institusi yang diwakili para kandidat.

Liputan6.com, Jakarta - Wawancara tahap akhir calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berlanjut hari ini. Beberapa calon yang akan mengikuti proses tersebut di antaranya merupakan tokoh terkenal.

Juru Bicara Panitia Seleksi (Pansel) Capim KPK Betty Alisjahbana menegaskan tidak ada satu pun calon yang menjadi anak emas dalam proses ini.

"Kita lihat semua sama. Mereka sama-sama sudah lolos tahap ketiga dan kita hormati mereka semua. Tidak ada pengistimewaan," tegas Betty.

‎Saat ini, Pansel KPK sudah memiliki 19 kandidat. Nantinya mereka dikerucutkan menjadi 8 kandidat saja. Nama-nama tersebut diserahkan ke Presiden Jokowi pada 31 Agustus 2015.

"‎Kita rencananya serahkan ke Presiden 31 Agustus. Kita tidak ingin mundur dari jadwal karena di DPR sendiri ada proses. Kita berusaha keras untuk tidak mundur," tutur Betty.

Dia juga menerangkan, dalam proses seleksi ini, pansel tidak melihat institusi yang diwakili para kandidat. Tidak peduli dari Kepolisian atau Kejaksaan, selama kandidat memiliki kemampuan yang baik maka dapat berpeluang jadi pimpinan KPK.

"Kita pilih berdasarkan kemampuan masing-masing. KPK tanggung jawabnya mulai dari supervisi, penindakan, pencegahan dan monitoring. Jadi kalau ada polisi atau jaksa bukan institusi tapi kompetensi bukan keterwakilan," tandas Betty.

Ada 7 capim KPK yang akan diwawancara. Terdapat nama-nama yang sudah dikenal luas oleh publik‎, antara lain Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie dan Pimpinan sementara KPK Johan Budi.

Berikut jadwal wawancara tahap akhir yang akan dilaksanakan Pansel KPK;

1. Giri Suprapdiono,  08.00-09.00 WIB.

2. Hendardji Soepandji, 09.15-10.15 WIB.

3. Jimly Asshiddiqie, 10.30-11.30 WIB.

4. Johan Budi, 11.45-12.45 WIB.

5. Laode Muhamad Syarif, 13.45-14.45 WIB.

6. Moh Gudono, 15.00-16.00 WIB.

7. Nina Nurlina Pramono, 16.15-17.15 WIB.

(Bob/Rmn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini