Sukses

Berbagi Kisah Inspiratif Bersama Pemenang Lomba Blog Liputan6.com

Nur Faiziyah harus menempuh perjalanan lebih dari 12 jam untuk datang ke Jakarta menerima penghargaan juara 1 lomba menulis di blog.

Liputan6.com, Jakarta - Juli lalu, Liputan6.com telah mengadakan program inovatif dan kreatif pada bidang pendidikan melalui kompetisi menulis di blog. Program ini mendapat apresiasi tinggi dari Kemendikbud dan mendapat dukungan dari Bank Tabungan Pensiunan Negara (BTPN) sebagai pihak yang memberikan tabungan pendidikan bagi para pemenang.

Kompetisi menulis di blog dengan total hadiah Rp 10 juta dan mengangkat tema "Mencerdaskan Anak Bangsa" dipilih sebagai bentuk apresiasi terhadap profesi guru dan segenap masyarakat yang berjuang demi pendidikan anak-anak, khususnya di pulau-pulau terdepan dan terluar Indonesia.

Setelah melalui penilaian dari tim juri, telah terpilih 5 orang pemenang dari hasil seleksi ratusan tulisan yang dikirim ke Liputan6.com dan berhak mendapat hadiah uang tunai sesuai kategori juara dan tabungan TASETO PREMIUM dari BTPN @ Rp 1.000.000. Nur Faiziyah (Juara 1), Novianti Islahiah (Juara 2), Dwi Rahmawati (Juara 3), Muhammad Darmansyah (Favorit 1), Siti Hairul Dayah (Favorit 2).

Dalam acara yang bertajuk "Penyerahan Hadiah Kepada Pemenang Kompetisi Blog Liputan6.com", Liputan6.com menghadirkan para pemenang utama. Yakni Nur Faiziyah dari Manado dan Novianti Islahiah dari Bandung, dan mengundang Direktur Pendidikan Tinggi, Kemendikbud, Prof. Dr. Supriadi Rustad, MM dan perwakilan dari BTPN.

Apresiasi yang tinggi diberikan oleh Dirjen Dikti, Supriadi Rustad terhadap Liputan6.com yang telah membuat program inspiratif dan inovatif untuk mendukung dunia pendidikan sehingga mampu mengajak masyarakat membuat tulisan inspiratif.

"Atas nama pimpinan Kemendikbud, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Liputan6.com yang menyosialisasikan program-program yang baik," ujar Supriadi Rustad.

Supriadi Rustad mengaku terharu dengan tulisan para pemenang lomba blog yang ditulis berdasarkan pengalaman nyata. Setelah membaca cerita Nur Faiziyah dan Novianti, Supriadi tersadar bahwa keduanya merupakan peserta didik Kemendikbud dalam program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia (MBMI) melalui Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T).

"Kebetulan mbak Nur Faiziyah dan Novianti ini guru-guru yang kami kirim ke daerah terdepan, terluar, dan tertinggal. Kami bangga dengan hasil ini," jelas Supriadi Rustad

Nur Faiziyah sebagai juara pertama lomba kompetisi blog merupakan peserta SM3T angkatan ke-3 yang mengabdi sebagai guru di sekolah menengah di Pulau Biaro yang termasuk dalam Kabupaten Sitaro (Kepualauan Siau Tagulandang Biaro), Provinsi Sulawesi Utara.

Pengalaman Nur Faiziyah bersama murid SMK N 1 Biaro saat meraih juara pertama dalam kejuaran lomba Bahasa Inggris tingkat Kabupaten Sitaro menjadi pilihan terbaik tim juri dalam kompetisi blog ini.

"Saya belajar bersama dengan murid SMKN 1 Biaro untuk berbicara bahasa Inggris, berpidato dan presentasi dalam bahasa Inggris. Tidak disangka sekolah kami menang, padahal sekolah kami paling dikasihani dan baru pertama kali sekolah Biaro ikut lomba di luar Biaro," tutur Faiziyah.

Di Pulau Biaro yang ditinggali Faiziyah, listrik hanya menyala 12 jam dalam sehari dan untuk ke Manado dia harus menempuh perjalanan di laut selama 8 jam dan darat selama 3 jam. Menurut Faiziyah banyak pengalaman berharga yang dia dapat dan semakin mengetahui kebutuhan pendidikan di daerah.

Pemenang kedua yang dihadirkan Liputan6.com selanjutnya adalah Novianti Islahiah. Perempuan asal Sukabumi ini ternyata setingkat lebih senior dari Nur Faiziah. Novi merupakan lulusan SM3T angkatan ke-2 dan saat ini sedang mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Bandung.

PPG ini juga bagian program MBMI yang digagas Kemendikbud dan merupakan lanjutan dari program SM3T.

Tim juri menjadikan Novi sebagai pemenang kedua setelah tulisannya penting bagi dunia pendidikan. Novi mengangkat tema tentang pengalamannya mengabdi di Aceh Timur, Kabupaten Indra Makmu, selama setahun dan pandangannya terhadap profesi guru.

"Guru itu bisa mencetak sejarah, sejarah untuk mencerdaskan bangsanya. Karena letak peradapan pasti juga terletak pada guru-gurunya," ujar Novi.

Novi juga berbagi cerita bahwa keinginannya menjadi guru didasari oleh sosok sang ayah yang juga seorang guru.

Simak perbincangan Liputan6.com bersama para pemenang dan Kementerian Pendidikan yang inspiratif demi kemajuan dunia Pendidikan. Dalam video ini sahabat Liputan6.com akan mendapatkan cerita perjuangan seorang anak Indonesia meraih cita-cita dan upaya pemerintah melahirkan guru profesional untuk Indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.