Sukses

Merapi Waspada, Objek Wisata Kaliadem Ditutup

Objek wisata ini merupakan salah satu objek unggulan di lereng Gunung Merapi, Cangkringan, Sleman, DIY.

Liputan6.com, Sleman - Pengelola wisata untuk sementara waktu tak lagi melayani rute ke objek Kaliadem. Pelayanan wisata ini ditutup demi keamanan dan kenyamanan pengunjung.

Ketua Paguyuban Masyarakat Kinahrejo, Badiman mengatakan salah satu objek yang ditutup adalah wisata Bunker Kaliadem. Objek wisata ini merupakan salah satu objek unggulan di lereng Gunung Merapi, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dari tempat ini pengunjung bisa melihat panorama dari sisa-sisa material erupsi Gunung Merapi 2010 lalu. Hal yang sama juga berlaku pada sejumlah paket rute menuju kawasan Merapi yang berjarak sekitar 6 kilometer dari puncak.

"Sesuai dengan rekomendasi dari BPPTKG pelarangan aktivitas hanya untuk pendakian gunung. Tapi pemilik sewa jeep dan (motor) trail memilih tidak melayani rute menuju kawasan itu," kata Badiman ketika dikonfirmasi via telepon, Jumat (9/5/2014).

Badiman menjelaskan alasan tidak melayaninya rute menuju Bunker Kaliadem karena pertimbangan keselamatan dan kenyamanan wisatawan. Selain jarak yang sangat dekat dengan Gunung Merapi, akses jalur evakuasi bagi wisatawan juga tidak memadai. Langkah penutupan objek wisata Kaliadem ini hanya sebagai bentuk antisipasi dan kesiapsiagaan terhadap ancaman bahaya erupsi Merapi.

Walaupun saat ini kunjungan wisata di kawasan tersebut masih dinyatakan aman dari ancaman bahaya langsung aktivitas Merapi, Badiman menyebut suara dentuman aktivitas Merapi saat ini masih dinilai hal biasa bagi warga Merapi. Tapi kondisi ini menurut Badiman berbeda dengan anggapan wisatawan di Kaliadem, dentuman Merapi bisa menyebabkan ketakutan dan kepanikan.

"Sekarang jeep dan trail ada perubahan rute. Kini rutenya sampai Batu Alien Kepuharjo dan sekitar bantaran Opak rata rata dalam radius 7-8 kilometer dari puncak," ujar Badiman.

Naiknya status Merapi dari Normal menjadi Waspada mempengaruhi kunjungan wisata ke objek wisata tersebut. Pasca-penetapan status Waspada jumlah pengunjung menurun hingga 10%.

"Menurun sekitar 10 persen dari sebelum dinaikkan statusnya. Padahal setiap harinya bisa sampai 400-500 orang," ujar Badiman.
   

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini