Sukses

Nelayan Kamal Muara Resah

Kegiatan di permukiman nelayan Kamal Muara, Jakarta Utara, tinggal menunggu hari. Rencana reklamasi Pantai Utara Jakut seluas 2. 700 hektare pada Oktober mendatang membuat 1.700 nelayan resah.

Liputan6.com, Jakarta: Rencana pemerintah melakukan reklamasi Pantai Utara Jakarta membuat nelayan tradisional di Kamal Muara, Jakut, resah. Para nelayan khawatir reklamasi pantai seluas 2.700 hektare mengancam mata pencaharian. Nelayan juga menentang keras rencana relokasi pemukiman nelayan yang terkena reklamasi pantai.

Para nelayan masih beraktivitas di perkampungan nelayan Kamal Muara, Jumat (19/5). Namun, kegiatan ini tidak mungkin bertahan lama. Perkampungan yang dihuni lebih dari 1.700 nelayan tradisional termasuk dalam peta proyek reklamasi pantura yang akan dimulai Oktober mendatang. Para nelayan pun khawatir tergusur serta kehilangan mata pencharian.

Wito termasuk nelayan yang cemas. Sudah 20 tahun dia menangkap kerang dan ikan di Kamal Muara. Pria setengah baya ini menghidupi keluarganya dengan menjual hasil tangkapan dengan penghasilan Rp 20 ribu per hari. Meski pemasukan jauh dari cukup, Wita tidak berniat beralih profesi karena tak memiliki keahlian lain.

Untuk memuluskan rencana reklamasi, pemerintah menertibkan 100 lebih bagan nelayan pada Februari silam dengan ganti rugi berkisar Rp 1,5 juta. Meski keberatan, nelayan Kamal Muara tidak bisa berbuat banyak karena bagan mereka melanggar peraturan daerah tentang ketertiban umum. Tapi, nelayan menolak keras rumah mereka ikut digusur [baca: Ratusan Nelayan Menuntut Penghentian Reklamasi Pantura Jakarta].

Badan Pelaksana Reklamasi Pantura Jakarta yang mengkoordinasi perusahaan pengembang memastikan pemerintah tetap memperhatikan nasib belayan melalui analisa dan dampak lingkungan. Reklamasi lahan 2.700 hektare di antaranya kawasan Koja, Muara Angke, Penjaringan, Pademangan, sebagian Kelapa Gading, dan kamal. Pembangunan dibagi dalam tiga wilayah yaitu barat, tengah, dan timur. Pemerintah akan membangun permukiman di kawasan barat Pantura Jakarta, bagian tengah untuk resor, perkantoran, dan kawasan bisnis serta kawasan timur untuk pelabuhan dan industri. Tidak jelas posisi nelayan dalam rencana reklamasi ini.(TNA/Widiyaningsih dan Junaedi Setiawan)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini