Sukses

Holycow Rilis Menu Steak Wagyu Rawon, Kecambahnya Diganti dengan Alfalfa

Menu steak wagyu rawon rilisan Holycow itu sekaligus untuk merayakan 14 tahun berdirinya restoran steak lokal tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Steak identik dengan makanan Barat. Namun, Steak Hotel by Holycow! punya ide untuk menggabungkan makanan Barat itu dengan cita rasa Indonesia dalam wujud steak wagyu rawon.

Menu spesial itu diluncurkan untuk merayakan 14 tahun restoran steak beroperasi di Tanah Air. Mereka juga berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui program co-branding Wonderful Taste of Indonesia untuk mendukung kuliner lokal Indonesia.

"Kami dengan bangga meluncurkan menu spesial Wagyu Rawon Steak yang terinspirasi dari kuliner khas Jawa Timur. Kami ingin membawa pengalaman baru bagi penggemar steak untuk menikmati lezatnya perpaduan daging steak berkualitas dengan rempah dan bumbu khas Indonesia," kata Wynda Mardio Founder Steak Hotel by HOLYCOW! dalam keterangan tertulis yang diterima Tim Lifestyle Liputan6.com, Kamis, 21 Maret 2024.

Seperti makanan aslinya, steak wagyu rawon itu juga memiliki bumbu yang hitam pekat dan cita rasa khas karena menggunakan kluwek sebagai bumbu utama. Namun, mereka mengolahnya ala molecular gastronomy.

Daging steak yang dipakai adalah Australian Wagyu Chuck Eye Roll MB5. Hidangan itu dipadukan dengan mousse telur asin, mashed potato alias kentang tumbuk, tuile crackers, dan alfalfa sprouts, menggantikan kecambah yang biasanya jadi menu pelengkap sup rawon. Keberadaan alfalfa juga bermaksud untuk memberi tekstur renyah pada steak.

Menu spesial itu sudah tersedia di seluruh restoran Holycow sejak 9 Maret 2024. Konsumen bisa menikmatinya hingga 30 Juni 2024 dengan harga Rp399 ribu, belum termasuk pajak dan biaya layanan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Diapresiasi Menparekraf

Sementara itu, Kemenparekraf mengapresiasi dukungan Holycow terhadap kuliner lokal Indonesia. Menparekraf Sandiaga Uno menyatakan pihaknya terbuka menjalin kemitraan dengan para pelaku industri kuliner lokal di bawah payung Wonderful Indonesia.

"Melalui program co-branding ‘Wonderful Taste of Indonesia’, kami membuka kemitraan dengan pelaku industri kuliner lokal, untuk memperkenalkan serta meningkatkan cita rasa kuliner Indonesia dan menjadikan kuliner lokal sebagai salah satu produk ekonomi kreatif," katanya.

Ia menyatakan melalui kemitraan tersebut, diharapkan kekayaan kuliner Indonesia dapat semakin dikenal dan berkembang, termasuk potensi dan tren subsektor kuliner di indonesia. Terlebih, industri kuliner merupakan salah satu kontributor PDB terbesar dari sektor ekonomi kreatif.

Mengutip data Badan Pusat Statistik, kontribusi industri kuliner mencapai 34 persen terhadap PDB tahun 2023. Sementara di sisi konsumsi luar negeri, salah satu yang terbesar adalah pasar haji dan umrah yang nilainya diperkirakan mencapai lebih dari Rp65 triliun.

"Diperlukan kreativitas dalam menciptakan sebuah produk kuliner yang memadukan cita rasa lokal, serta menyajikan racikan yang unik dan berbeda, sehingga mampu bersaing dan diterima oleh masyarakat, bahkan dunia," tambah Sandi.

3 dari 4 halaman

Posisi Rawon Tergeser Makanan Thailand

Sementara itu, platform panduan online untuk makanan tradisional, ulasan kritikus makanan, serta artikel penelitian tentang bahan dan hidangan populer berbasis di Kroasia, TasteAtlas, memperbaharui daftar "Sup Daging Terlezat di Dunia" mereka. Pembaruan itu menggeser rawon Indonesia dari puncak daftar yang dirilis pada Mei 2023.

Sajian sup berkuah gelap itu digantikan tom kha gai yang merupakan kuliner Thailand. Namun secara skor, keduanya sebenarnya sama-sama mencetak 4,7 dari 5. Di deskripsinya tertulis, "Tom kha gai adalah hidangan nasional Thailand yang berasal dari bagian tengah negara itu dan membawa pengaruh Laos."

"Ini adalah sup yang namanya diterjemahkan jadi sup ayam lengkuas rebus, (yang bahan-bahannya) terdiri dari santan, potongan atau suwiran ayam, lengkuas (tanaman berkayu cokelat kemerahan yang masih satu keluarga dengan jahe), serai, bawang putih, cabai rawit, daun jeruk purut, kecap ikan, dan jamur shitake."

"Rasa lengkuas yang pedas, sedikit asam, dan beraroma bunga memberi kontras yang menarik dengan tekstur santan nan lembut, menciptakan hidangan aromatik luar biasa dalam prosesnya," sebut mereka. "Tom kha gai sangat bergizi dengan khasiat obat yang hebat, seperti kemampuan menenangkan saluran pencernaan."

4 dari 4 halaman

Cita Rasa Khas Rawon

Berada di peringkat ke-2, rawon dituliskan sebagai "kuliner khas Indonesia yang berasal dari Jawa Timur." "Sup beraroma ini biasanya dibuat dari daging sapi yang direbus perlahan dan bahan tradisional lain, seperti daun jeruk, serai, jahe, dan cabai. Namun, unsur kuncinya adalah kluwek," kata pihaknya.

"Bumbu khas Indonesia ini sangat beracun saat mentah, dan harus selalu difermentasi sebelum dikonsumsi," mereka menggarisbawahi. "Itu digiling dengan bahan dan rempah lain, memberi rasa sajian yang bersahaja dan asam, serta warna hitam gelap yang unik."

"Makanan ini awalnya segera jadi favorit di kalangan bangsawan dan dengan cepat semakin populer. Saat ini, Anda dapat dengan mudah meneukannya di menu berbagai restoran tradisional Indonesia. Rawon biasanya disajikan bersama nasi putih, telur asin, tauge, dan sambal pedas khas Indonesia," tandanya.

Di jajaran 50 besar, ada juga soto betawi (10), coto makassar (31), bakwan malang (33), soto lamongan (40), dan konro (46), yang masing-masing mencetak skor 4,5, 4,2, 4,2, 4,1 dan 4.

TasteAtlas menulis, "Soto Betawi adalah sup daging sapi lezat yang terdiri dari potongan daging dan jeroan yang direbus perlahan dalam kuah santan, yang biasanya diperkaya dengan berbagai bumbu, seperti serai, kunyit, lengkuas, daun jeruk, dan ketumbar."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini