Sukses

Ratusan Umat ​​Muslim Kembali Gelar Shalat Tarawih di Times Square New York, Dihiasi Bendera Palestina

Tradisi shalat tarawih di Times Square yang termasuk titik tersibuk di kota New York kembali digelar ketiga kalinya di bulan Ramadan pada tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta - Jemaah Muslim kembali berkumpul di Times Square New York pada Minggu, 10 Maret 2024, untuk melaksanakan shalat tarawih. Beberapa di antaranya mengibarkan bendera Palestina sebagai bentuk solidaritas terhadap masyarakat di Gaza.

Mengutip AFP pada Rabu, 13 Maret 2024, shalat sunah pada malam khusus Ramadan itu terasa berbeda karena berlatar papan reklame iklan LED terang yang menerangi landmark Manhattan. "Saya terkejut, ini pertama kalinya saya ke sini. Saya ingin datang dan melihat masyarakat," kata Salman al-Hanafy (20), jemaah dari Kairo, yang mengenakan thobe (jubah Arab) berwarna putih bersih.

Lebih dari 100 jemaah berkumpul untuk shalat meskipun cuaca saat itu dingin dan berangin. Shalat tarawih tersebut diramaikan dengan lantunan nasyid dan anak-anak yang membaca ayat suci Alquran. Dalam video yang diunggah oleh akun @dr.farajhasan pada Selasa, 12 Maret 2024, terlihat mereka juga membagikan kitab suci umat Islam itu kepada umat Islam sendiri maupun orang-orang yang lewat.

"Banyak orang yang tertarik dengan Alquran, kami hampir kehabisan Alquran berbahasa Prancis. Ini menjelaskan pentingnya berpuasa selama Ramadhan," kata seorang mahasiswa IT di New York, Ahmad Yasar (20), saat tumpukan donat diserahkan kepada dia dan timnya yang membagikan kitab suci.

Umat ​​Muslim yang taat menahan diri dari makan dan minum dari fajar hingga senja selama Ramadan. Mereka kemudian berkumpul dengan keluarga dan teman untuk berbuka puasa bersama di tempat ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mengingatkan Situasi Krisis Kemanusiaan di Gaza

Ahmad Yasar juga mengatakan bahwa pertemuan untuk berdoa bersama itu penting untuk 'meningkatkan kesadaran dan menunjukkan kepada orang-orang apa yang terjadi di seluruh dunia', termasuk di Gaza. Momen shalat tarawih ini adalah waktu yang tepat untuk berdoa bersama.

Di dekatnya, seorang pembicara memakai topi dengan warna merah, putih, hijau dan hitam sebagai lambang bendera Palestina. Sementara, seorang anak laki-laki yang duduk di kursi roda listrik, menaruh bendera Palestina itu di kursi rodanya.

New York menjadi lokasi dilakukannya puluhan protes sejak serangan 7 Oktober 2023 terhadap Israel oleh kelompok militan Hamas yang memicu perang asimetris. Sebagian pro-Palestina dan sebagian lainnya pro-Israel.

Serangan Hamas terhadap Israel selatan diklaim mengakibatkan kematian sekitar 1.160 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP atas angka resmi Israel. Namun, jumlah korban dari warga Gaza jauh lebih banyak dengan sedikitnya 31.045 orang tewas di Gaza dengan mayoritas korbannya perempuan dan anak-anak.

3 dari 4 halaman

Tahun Ini Adalah Penyelenggaraan yang Ketiga

Tradisi shalat tarawih di Times Square sudah berlangsung sejak 2022. Mengutip The National News, pada tahun lalu, ratusan umat Islam yang menjalankan Ramadan, mengadakan buka puasa bersama dan shalat tarawih di Times Square New York.

Acara yang dilaksanakan akhir pekan ini diselenggarakan oleh influencer media sosial Muslim SQ, bekerja sama dengan Muslim Giving Back dan Droplets of Mercy. Dahlia Tarek yang hadir bersama keluarga dan sahabatnya mengatakan penting untuk memberi ruang bagi masyarakat untuk bertanya tentang Islam dalam lingkungan yang terbuka dan ramah.

"Saya pikir fakta bahwa hal ini terjadi di bagian kota [tersibuk] adalah hal yang luar biasa," kata Tarek. "Saya berharap hal ini terus terjadi setiap tahun karena ini sangat bagus dan saya berharap populasinya terus bertambah."

Saat matahari terbenam, orang-orang mulai berbuka dengan takjil gratis. Muslim Giving Back membagikan lebih dari 2.000 makanan yang terdiri dari kurma, air, pizza, dan sandwich gyro. Mereka bekerja sama dengan sponsor makanan. Setelah itu, Faisal Latif membaca Alquran dan Faraj Hasan memimpin shalat.

4 dari 4 halaman

Meredam Islamofobia

Acara ini bukan hanya buka puasa bersama dan shalat tarawih berjemaah, namun juga ada acara lainnya. Seorang pembicara dan tokoh media sosial memberikan sambutan, antara lain Muhammad Abdul-Aleem (juga dikenal sebagai HoopFinesse) yang menjadi MC acara, dan blogger Faduma Mohamed alias speakpure yang diundang sebagai pembicara tamu.

Tujuan acara di 2023 adalah untuk membantu warga non-Muslim di New York melihat bagaimana Ramadhan dijalankan. "Tentu saja Islamofobia sedang meningkat dan agama kami adalah salah satu agama yang paling disalahpahami di dunia, namun kami adalah agama dengan pertumbuhan tercepat di dunia," kata SQ.

Yamina Kezadri dari Muslim Giving Back mengatakan acara ini adalah contoh 'dakwah melalui tindakan'. Dakwah adalah tindakan menyebarkan atau mendakwahkan agama Islam. "Jangan sekadar berdakwah atau berdakwah kepada masyarakat dengan menyebarkan pamflet atau memberikan informasi, tapi menunjukkan dan menampilkan diri sebagai Muslim dan apa yang kita lakukan untuk komunitas kita," ujarnya.

Ada sesi tanya jawab yang dijawab oleh perwakilan dari Jamil Foundation for Children and Youth. Disediakan juga literatur dan materi pembelajaran, serta membagikan Al-Quran terjemahan bahasa Inggris dan Spanyol secara gratis. Di penghujung malam, dua orang mengucapkan syahadat dan masuk Islam setelah mendengarkan bacaan Alquran.

"Itulah yang menjadi puncak acara ini," kata SQ.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini