Sukses

Terhinotis Gemerlap Koleksi Busana Yosafat Dwi Kurniawan dan Adeline Esther di Runway PIFW 2024

Baik Yosafat Dwi Kurniawan maupun Adeline Esther sama-sama menginterpretasikan koleksi gemerlap dengan visual dan potongan mode berbeda di runway PIFW 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Lampu sorot landasan pacu Plaza Indonesia Fashion Week (PIFW) meredup hanya untuk memfokuskan pandangan audiens ke bagian tengah runway ketika presentasi koleksi Fall 2024 karya Yosafat Dwi Kurniawan dimulai pada Senin malam, 4 Maret 2024. Rangkaiannya terikat dalam koleksi bertajuk "Craft."

Sesuai namanya, penonton PIFW bisa melihat potongan-potongan busana yang familiar, namun dengan detail pengerjaan halus nan canggih. Deretan item-nya didominasi palet warna netral antara lain biru, yang juga terefleksi dalam kreasi material denim, abu muda, putih, dan hitam.

Seolah menolak kesan basic, sang desainer menyelipkan material berkilau yang muncul sebagai potongan mode utuh maupun detail pendukung pernyataan gaya. Rangkaian busananya terdiri dari cropped bustier top berpadu inner berkliauan dan celana bersiluet fit, rok mini bermotif rumit, atasan dengan detail belahan di bagian belakang, serta wide leg pants beraksen perak di bagian bawah.

Ia juga menampilkan one-shoulder dress yang memeluk tubuh, serta rok satin lebar dalam warna krem di panggung PIFW 2024. Tidak ketinggalan, ada juga ragam kreasi denim di hampir akhir sesi presentasi, mulai dari atasan berpadu setengah material berwarna perak, rok bertumpuk dalam potongan asimetris, sampai oversized jacket yang diagungkan gen Z.

Dalam profilnya, Yosafat menulis bahwa ia sering kali menanamkan kecintaan pada arsitektur dan garis-garis kuat dalam desainnya. Itu kemudian dipadukan dengan sentuhan feminin melalui lensa perspektif perkotaan sekaligus memadukan kecintaannya terhadap budaya dan seni.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kegemaran dalam Mengembangkan Tekstil

Kecintaan Yosafat pada konstruksi dalam desain pun sering kali disandingkan dengan kegemarannya dalam mengembangkan tekstil, baik melalui kain tenun tangan yang ditemukan di kota asalnya, manik-manik ekstensif, maupun cetakan digital. Melihat visualnya, rangkaian koleksi teranyarnya masih memeluk erat pakem-pakem itu.

Rangkaiannya menghasilkan koleksi musim gugur yang tidak hanya mengandalkan warna-warna Bumi. Ia justru memilih "warna-warna dingin" yang berpadu sedemikian memesona.

Cakupan potongan modenya membuat busana ini bisa dipakai untuk hangout maupun pesta kasual, bahkan baju kerja, bila Anda berani tampil sedikit lebih mencolok. Bagaimana pun, padu-padan yang tepat bisa jadi kunci dalam memakai potongan modenya dalam keseharian.

Lagipula, siapa yang tidak butuh sedikit kilau untuk menjalani hari?

3 dari 4 halaman

Material Metal Jadi Rancangan Gaun Berkelas Savoir-faire

"Tongkat esfafet" pertunjukan kemudian diberikan pada Adeline Esther, dan busana pembukanya sungguh tidak mengecewakan. Mengambil tempo lebih lambat, presentasi busana "MERCURIAL" memberi kesan dreamy dan sejenak mengajak penonton memasuki semesta berbeda dengan gaun-gaun pahat nan menakjubkan.

Melalui rangkaian koleksi Fall/Winter 2024, sang desainer menantang diri menyulap material metal jadi rancangan gaun berkelas savoir-faire. Mengandalkan skill finishing yang sangat teliti, ia menciptakan gaun-gaun malam super gala yang dibentuk dengan garis desain dan siluet modern minimalis.

Ada sepotong ball-gown dengan siluet rok yang volumenya menggelembung rigid. "Gaun ini menggunakan bahan reflektif bertekstur horizontal yang semakin memperkuat kadar karakter metalik," bunyi keterangan terkait koleksinya.

Adeline mengeksekusi finishing gaun ini dengan presisi, sehingga memaparkan kerapian yang prima. Rancangan lain berupa long dress berlengan panjang yang seluruh permukaannya tertutup sequin metalik berbagai ukuran, yang mana masing-masing permukaan sequin memantulkan cahaya gemerlap ke berbagai arah.

4 dari 4 halaman

Inspirasi Koleksi

Ball gown lain berupa gaun panjang dengan rok sangat lebar yang seluruh permukaannya tertutup beads berukuran gradual, mulai dari torso hingga ke ujung gaun. Hasil tatanan beads dimaksudkan merefleksikan karya seni 3D yang mewah.

"MERCURIAL" sendiri diceritakan terinspirasi dari merkuri, satu-satunya unsur logam yang berbentuk cair pada suhu dan tekanan tertentu. Sementara dalam astrologi, planet Merkurius merepresentasi sikap yang rasional, tapi piawai beradaptasi, teguh, tapi mudah berganti mood.

"Menurut saya, hal ini sangat menarik untuk dijadikan landasan ide kreatif," kata Adeline. "Logam dalam bentuk cair tampak seperti kain yang mudah dibentuk, unik, dan istimewa, harmonis dengan kepribadian Merkuri yang kokoh, tapi mudah beradaptasi."

Ia menganggap perempuan-perempuan "Mercurial" adalah perempuan yang mudah mengubah suasana hati mereka, gampang menyesuaikan diri, namun solid seperti metal. "Mereka cerdas dan tahu apa yang mereka inginkan," katanya menginterpretasi.

PIFW 2024 sendiri mengusung tema "Bigger, Better, & Bolder" yang membuatnya jadi wadah para penggemar mode, pelaku industri, dan para pencinta gaya berkumpul merayakan kemegahan dunia fesyen yang terus berkembang. Selama penyelenggaraannya pada 2--8 Maret 2024, pekan mode ini mempersembahkan 31 show bersama 75 brand dan desainer ternama, serta melibatkan 756 model, dengan total 1.044 looks

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.