Sukses

Meraup Cuan dan Pengalaman Imlek Spesial Lewat Wisata Pecinan di Nusantara

Perayaan Imlek menjadi momen tepat untuk berwisata ke kawasan Pecinan yang menyebar di berbagai lokasi di Nusantara.

Liputan6.com, Jakarta - Libur Imlek 2024 yang jatuh pada 8 Februari 2024 jadi momen spesial untuk berwisata ke Pecinan, sebutan untuk kampung warga Tionghoa di berbagai tempat di Nusantara. Salah satu yang biasanya banjir kunjungan adalah Desa Wisata Pecinan Glodok, Jakarta Barat.

Desa wisata yang juga meliputi Pasar Petak Sembilan dan Gang Gloria itu terbentuk ratusan tahun. Di dalamnya tak hanya dihuni warga keturunan Tionghoa, tetapi juga orang Sunda, Betawi, Jawa, dan lain-lain, berpadu membentuk komunitas yang besar.

Keunikan yang dimiliki itu menjadi modal utama untuk menarik pengunjung yang berkembang menjadi salah satu destinasi wisata unggulan DKI Jakarta. Geliatnya kembali berdenyut setelah sempat terhantam pandemi Covid-19. Sejak awal tahun baru, 1 Januari 2024, sisi pedestrian dekat gapura sudah marak dengan tenda pedagang lampion dan aksesori Imlek.

"Itu memberikan warna berbeda di area Pecinan Glodok menjadi lebih meriah, lebih cerah. Selain itu, kalau kita lihat pembatas kali itu juga dicat dengan warna merah dan kuning agar lebih semarak. Tepatnya di Jalan Pancoran," tutur Ng Andre, pengelola Desa Wisata Pecinan Glodok kepada Liputan6.com, Senin, 29 Januari 2024.

Khusus menyambut Imlek pula, pihaknya menyiapkan sejumlah paket wisata untuk menambah cuan. Ada paket wisata setengah hari dengan agenda mengunjungi tempat-tempat ikonis dan bersejarah seharga Rp150 ribu. Ada pula paket wisata kuliner yang harganya Rp259 ribu. "Target omset kami biasanya grup kecil minimal 6--8 orang sampai 80 orang untuk paket-paket tersebut," ujar Andre.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Daya Tarik Wisata Pecinan

Paket wisata dirancang sesuai dengan potensi wisata yang dimiliki Pecinan Glodok, yakni religi, belanja, dan kuliner. Dari ketiga potensi itu, kuliner lah juaranya. Banyak hidden gem kuliner di area Pecinan Glodok yang direkomendasikan, termasuk untuk wisatawan muslim yang berkunjung.

"Halal food di Pecinan Glodog itu misalnya Kari Lam Gang Gloria; Soto Betawi Afung Gang Gloria; Laksa dan Mi Belitung di Laohe, Gang Kali Mati; kuliner di Petak Enak itu 80 persen halal; street food di Jalan Pancoran. Sore hari ada nasi ulam, sate padang, sop kaki, gudeg," ia menerangkan, menggambarkan keragaman kuliner yang dijajakan di Pecinan.

Banyak pula yang berbelanja bumbu-bumbu dapur dan bahan makanan untuk masakan Tionghoa di toko-toko sekitar Petak Sembilan. Menyusul kuliner adalah kriya, khususnya aksesori berkaitan dengan Imlek di Jalan Pancoran. 

Tak lengkap wisata belanja tanpa mengunjungi kelentang. Ada tiga kelenteng di kawasan Glodok Pecinan yang berusia 200--300 tahunan, salah satunya Tan Seng Bio. Tempat ibadah ini bakal dipenuhi orang-orang untuk berdoa atau sembahyang mendekati Imlek, selain juga wisatawan lokal dan mancanegara.

"Untuk area Petak Sembilan itu memang area pasar di mana ujungnya adalah Kelenteng Jin De Yuen. Mereka biasa rutin menjual sayuran dan buah-buahan yang menjadi persembahan pada dewa dewi di sana," imbuh Andre.

3 dari 4 halaman

Dorong Pergerakan Wisnus

Ia menyatakan ingin mendorong area Pecinan Glodok semakin inklusif untuk wisatawan. Masyarakat bisa nyaman berkunjung dan mengenal ragam budaya, sejarah, dan kuliner serta kriya di Pecinan Glodok dengan lebih lagi.

"Mendekati Imlek, omset mereka pasti bertambah dan juga dari sisi pariwisata, ini merupakan atraksi wisatawan bisa melihat. Atraksi ini kan setahun sekali, jadi sangat menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara," ucap Andre.

Potensi tersebut juga ditangkap pemerintah. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berharap libur Imlek yang akan dijelang dapat menjadi penopang pencapaian 14,3 juta wisatawan mancanegara (wisman), dan 1,2--1,5 miliar pergerakan wisatawan nusantara (wisnus). 

"Kami sudah menyiapkan peta pergerakan Imlek, yaitu destinasi wisata di Jakarta, Solo, Semarang, Palembang, dan Singkawang," ia menguraikan dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin, 29 Januari 2024.

Wisata Pecinan di Jakarta dipusatkan di Pecinan Glodok. Sementara di Semarang, ada kawasan wisata Kauman di Semarang Tengah dengan atraksi utama arak-arakan Patung Sam Po Kong dan kunjungan ke beberapa festival di Semarang.

"Selanjutnya di Solo akan ada desa wisata atau destinasi wisata Pecinan Pasar Gedhe Solo dengan atraksi Grebeg Sudiro yang dimulai 28 Januari sampai 10 Februari. Rencananya saya akan hadir juga," ucapnya.

4 dari 4 halaman

Poin yang Perlu Ditingkatkan

Sementara di Palembang, lokasi utamanya terletak di Pulau Kemaro. Di setiap musim Imlek, mereka menggelar kesenian barongsai. Di luar hari itu, pengunjung datang untuk bersembahyang di kelenteng atau hanya berfoto dari luar bangunan.

Beda lagi di Singkawang, Kalimantan Barat. Mereka memiliki Festival Cap Go Meh yang pada tahun ini masuk ke dalam Top 10 Kharisma Event Nusantara (KEN) 2024. Festival itu merupakan akhir dari rangkaian perayaan tahun baru Imlek yang dilakukan setiaptanggal 15 di bulan pertama penanggalan Tionghoa.

Dalam puncak perayaan Imlek itu, ratusan tatung diarak berkeliling kota. Tatung adalah manusia yang menjadi perantara dengan dimasuki roh para dewa yang diyakini mampu mengusir roh-roh jahat dari seluruh penjuru kota. Jika tahun lalu pelaksanaan festival berlangsung di Jalan Diponegoro kemudian berparade ke Jalan Ponegoro, tahun ini pelaksanaannya hanya di vihara-vihara.

Dengan beragam atraksi dan lokasi, Menparekraf mengingatkan bahwa yang perlu ditingkatkan dari wisata Pecinan ini adalah aspek  cleanliness, health, safety, and environmental sustainability (CHSE).

"Pastikan bahwa bersih, aman, dan juga sampah-sampahnya ini kalau bisa ada bank sampah yang dilibatkan untuk menangani. Saya targetkan naik signifikan, target utamanya adalah masyarakat keturunan tionghoa di sekitarnya tapi juga masyarakat umum yang ingin melihat belajar budaya Tionghoa dan merasakan festivities agau keseruan dari destinasi Pecinan yang telah kita kembangkan," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini