Sukses

Gaya Anies Baswedan Pakai Rompi Sarat Pesan Politik dalam Kampanye, Ambil Kutipan Terkenal dari Pahlawan Nasional

Anies Baswedan yang biasa tampil mengenakan jas hitam membalut kemeja putih di acara Debat Capres makin variatif tampil di muka publik. Salah satunya memanfaatkan rompi untuk membagikan pesan politik.

Liputan6.com, Jakarta - Fesyen bukan hanya sekadar gaya, tapi juga bisa jadi media penyampai pesan, termasuk pesan politik. Hal itu juga dimanfaatkan calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan saat berkampanye di berbagai tempat.

Bila capres nomor 3 Ganjar Pranowo kerap menyelipkan jargon Sat Set, Anies memilih menampilkan gambar berisi kutipan-kutipan penting dari pahlawan nasional. Salah satunya adalah rompi denim yang dipakainya saat menemui para konstituen di acara Desak Anies di Pantai Beby Indah di Maluku Tengah, Selasa, 16 Januari 2024.

Di bagian belakang rompi itu bertuliskan 'Politik bukan alat kekuasaan, tapi etika untuk melayani'. Kalimat itu dikutipnya dari Johannes Leimena yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada 2010.

"Indonesia harus kembali ke Timur. Jangan memunggungi Timur," ucap Anies dalam acara tersebut. Ia juga sempat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berfoto di tepi pantai bersama sang istri Fery Farhati dan putri sulungnya, Mutiara, yang ikut mendampinginya.

Melansir laman ikpni.or.id, Johanes lahir di Lateri, Ambon, pada 6 Maret 1905 dari keluarga guru. Leimena dikenal sebagai seorang dokter yang menggagas Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas yang diadaptasi dari sistem Bandung Plan, ketika Leimena bekerja sebagai dokter di RS Zending, Bandung.

Ia juga menyandang pangkat Laksamana Madya (Tituler) di TNI AL saat ditunjuk menjadi anggota KOTI (Komando Operasi Tertinggi), yang dibentuk dalam rangka pembebasan Irian Barat pada 1962. Ia sempat menjabat sebagai Menteri Kesehatan di era Presiden Sukarno pada 1946 hingga 1966.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rompi Politik Rasuna Said

Dalam acara Desak Anies Jakarta beberapa waktu sebelumnya, Anies juga terlihat mengenakan rompi yang membalut kemeja putih yang biasa dikenakannya. Di punggung rompi hijau army itu terdapat tulisan berbunyi 'Perjuangan Melawan Penindasan Adalah Hukum Allah'. Kali ini, ia mengambil kutipan dari HR Rasuna Said.

Melansir situs web Kepustakaan Kongres Wanita Indonesia Perpustakaan Nasional, Hajjah Rangkayo Rasuna Said merupakan pahlawan nasional yang lahir di Maninjau, Agam, Sumatra Barat pada 14 September 1910, dan meninggal di Jakarta, 2 November 1965 pada usia 55 tahun. Dia merupakan keturunan bangsawan Minang dari ayah bernama Muhamad Said, seorang saudagar Minangkabau dan bekas aktivis pergerakan. 

Rasuna Said dikenal sebagai sosok yang pandai, cerdas, dan pemberani. Ia melanjutkan pendidikan di Diniyah Putri Padang Panjang dan juga sempat mengajar di Diniyah Putri. Namun pada 1930, ia berhenti mengajar karena memiliki pandangan bahwa kemajuan kaum wanita tidak hanya bisa didapat dengan mendirikan sekolah, tapi harus disertai perjuangan politik.

Ia juga tercatat sebagai wanita pertama yang terkena hukum Speek Delict, yaitu peraturan kolonial Belanda yang menyatakan bahwa siapa pun dapat dihukum karena berbicara menentang Belanda. Rasuna Said sempat ditangkap bersama teman seperjuangannya Rasimah Ismail, dan dipenjara pada 1932 di Semarang, Jawa Tengah.

3 dari 4 halaman

Kutipan dari Bung Hatta

Berbeda dari dua item fesyen sebelumnya, kali ini Anies memilih mencetak kutipan pahlawan nasional Indonesia di bagian depan kaus hitam saat menghadiri acara Desak Anies di Samarinda, beberapa waktu lalu. Di dadanya tertulis, "Tak ada harta pusaka yang sama berharganya dengan Kejujuran."

Kutipan itu pernah diucapkan Bung Hatta, salah satu dari proklamator Kemerdekaan Indonesia. Mohammad Hatta, nama panjangnya, lahir di Bukittinggi, 12 Agustus 1902. Ia tidak hanya dikenal sebagai proklamator, tetapi juga organisatoris, aktivis partai politik, negarawan, pelopor koperasi, dan seorang wakil presiden pertama di Indonesia.

Kiprahnya di bidang politik dimulai saat ia terpilih menjadi bendahara Jong Sumatranen Bond wilayah Padang pada 1916. Pada 1921 Hatta menetap di Rotterdam, Belanda, dan bergabung dengan sebuah perkumpulan pelajar tanah air yang ada di Belanda, Indische Vereeniging. Organisasi itu dengan segera berubah menjadi organisasi pergerakan kemerdekaan saat tiga tokoh Indische Partij (Suwardi Suryaningrat, Douwes Dekker, dan Tjipto Mangunkusumo) bergabung dengan Indische Vereeniging.

Organisasi itu kemudian berubah nama menjadi Perhimpunan Indonesia (PI). Di organisasi itu, Hatta menjabat sebagai bendahara pada 1922. Saat terpilih menjadi Ketua PI pada 1925, Hatta mengumandangkan pidato inagurasi yang berjudul "Struktur Ekonomi Dunia dan Pertentangan Kekuasaan".

Sebagai ketua PI saat itu, Hatta juga memimpin delegasi Kongres Demokrasi Internasional untuk perdamaian di Berville, Perancis, pada 1926. Ia mulai memperkenalkan nama Indonesia dan sejak saat itu nama Indonesia dikenal di kalangan organisasi-organisasi internasional. 

4 dari 4 halaman

Kampanye Akbar

Anies kembali menggelar kampanye akbar yang dihadiri ribuan pendukungnya di Lapangan Pinang Selection, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Minggu (21/1/2024). Sebelumnya, ribuan pendukungnya melakukan senam bersama sejak pukul 07.00 WIB. Anies tiba sekitar pukul 08.15 WIB bersama dengan rombongan dan kader partai koalisi.

Mengutip kanal News Liputan6.com, sebelum Anies naik panggung kampanye akbar, suasana di lapangan tersebut sempat hujan. Simpatisan yang dipimpin Ketua DPW NasDem Wahidin Halim lalu membaca Al Fatihah dan salawat bersama. Salawat terus dikumandangkan, mengiringi Anies naik keatas panggung. Cuaca yang semula hujan pun langsung berubah menjadi cerah kembali.

Di atas panggung pun terpampang berbagai tulisan program Capres Anies Baswedan dalam banner yang terpasang, seperti 'Loker Untuk Warga Lokal', 'Koruptor Dimiskinkan'. Sementara, Anies mengenakan kaus hitam bertuliskan 'Adil Makmur untuk Semua'.

"Abah, jadi presiden abah!" Teriak berkali-kali pendukung Anies dari bawah panggung. Anies pun dihadiahi buket bunga mawar oleh masyarakat yang hadir dan sempat menyalami masyarakat satu per satu. Anies pun menyuarakan kembali ajakan untuk perubahan dan menyoblos nomor 1 pada 14 Februari 2024.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini