Sukses

Kejutan di Daftar Paspor Terkuat 2024 Versi Henley Passport Index: Dominasi Singapura dan Jepang Goyah, Indonesia Naik

Daftar paspor terkuat 2024 versi Henley Passport Index menempatkan enam negara sekaligus di posisi 1. Bagaimana dengan kekuatan paspor Indonesia?

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah kejutan terjadi dalam daftar paspor terkuat 2024 versi Henley Passport Index. Untuk pertama kalinya dominasi Singapura dan Jepang selama lima tahun terakhir tergoyahkan. Posisi teratas itu kini harus dibagi dengan berbagai negara Eropa.

Total ada enam negara yang menduduki posisi teratas di daftar paspor terkuat 2024, yakni Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, Jepang dan Singapura. Para pemegang paspor itu bisa menikmati fasilitas bebas visa ataupun akses visa on arrival di 194 destinasi di seluruh dunia, sekaligus mencetak rekor tertinggi sejak Henley Passport Index melacak kebebasan bepergian secara global 19 tahun lalu.

Melansir CNN, Kamis (11/1/2024), daftar yang disusun Henley & Partners itu menggunakan data eksklusif yang diperoleh dari Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA). Di posisi kedua terdapat Finlandia, Swedia, dan Korea Selatan yang memiliki kemudahan akses masuk ke 193 destinasi.

Selanjutnya, Austria, Denmark, Irlandia, dan Belanda menempati urutan ketiga dengan 192 destinasi, disusul oleh Belgia, Luksemburg, Norwegia, Portugal, dan Inggris di posisi keempat. Menggenapi lima besar adalah Yunani, Malta, dan Swiss.

Berikut daftar lengkap 10 besar paspor terkuat 2024 versi Henley Passport Index:

• Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Singapura, dan Spanyol (194 destinasi)

• Finlandia, Korea Selatan, Swedia (193 destinasi)

• Austria, Denmark, Irlandia, Belanda (192 destinasi)

• Belgia, Luksemburg, Norwegia, Portugal, Inggris (191 destinasi)

• Yunani, Malta, Swiss (190 destinasi)

• Republik Ceko, Selandia Baru, Polandia (189 destinasi)

• Kanada, Hungaria, Amerika Serikat (188 destinasi)

• Estonia, Lithuania (187 destinasi)

• Latvia, Slovakia, Slovenia (186 destinasi)

• Islandia (185 destinasi).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bagaimana dengan Posisi Indonesia?

Berdasarkan indeks tersebut, paspor Indonesia kini menempati peringkat 66 dengan kemudahan akses ke 77 destinasi. Indonesia berbagi peringkat yang sama dengan Eswatini dan Kazakhstan perihal kemudahan akses bepergian.

Dibandingkan data 2023, peringkat Indonesia nyatanya meningkat tiga poin, dari sebelumnya di posisi 69. Peringkat tersebut pernah dipegang Indonesia pada 2021, sebelum akhirnya melorot ke urutan 76 pada 2022.

Dibandingkan negara-negara tetangga di ASEAN, paspor Indonesia masih lebih lemah, jauh di bawah Singapura. Paspor Indonesia juga berada di bawah Malaysia (12), Brunei Darussalam (20, Timor Leste (56), dan Thailand (63).

Sementara, Uni Emirat Arab tetap menjadi negara dengan kenaikan indeks tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir, menambahkan 106 destinasi ke dalam skor bebas visanya sejak 2014. Negara Timur Tengah itu menduduki posisi ke-11 tahun ini.

Christian H. Kaelin, ketua Henley & Partners dan pencipta indeks paspor, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa meskipun tren umum selama dua dekade terakhir adalah kebebasan bepergian yang lebih besar, kesenjangan mobilitas global antara kelompok atas dan bawah indeks sekarang lebih luas dari sebelumnya.

3 dari 4 halaman

Pemegang Paspor Terlemah

"Rata-rata jumlah destinasi yang dapat diakses wisatawan bebas visa meningkat hampir dua kali lipat dari 58 pada 2006 menjadi 111 pada 2024," kata Kaelin. "Namun, negara-negara peringkat teratas kini dapat melakukan perjalanan ke 166 negara tujuan bebas visa yang jauh lebih banyak dibandingkan Afghanistan, yang berada di peringkat terbawah dan hanya memiliki akses ke 28 negara tanpa visa."

Berdasarkan peringkat diketahui bahwa Afghanistan menjadi pemilik paspor terlemah tahun ini dengan hanya mudah mengakses ke 28 negara. Suriah berada di peringkat kedua terendah dengan hanya memiliki akses bebas visa ke 29 negara. Irak dapat mengakses 31 dan Pakistan dapat mengakses 34.

Selain Henley Passport Index, ada pula Arton Capital's Passport Index. Bedanya adalah mereka memasukkan 193 negara dan enam teritori dalam daftar, meliputi Taiwan, Makau, Hong Kong, Kosovo, Palestina, dan Vatikan. Wilayah yang dianeksasi ke negara lain tidak termasuk.

Data ini juga diperbarui secara real-time sepanjang tahun, namun datanya dikumpulkan melalui pemantauan ketat terhadap portal masing-masing pemerintah. Ini adalah alat 'bagi orang-orang yang bepergian, untuk memberikan informasi yang akurat dan mudah diakses untuk kebutuhan perjalanan mereka', kata pendiri Arton Capital Armand Arton kepada CNN pada 2022.

4 dari 4 halaman

Global Passport Power Rank 2024

Global Passport Power Rank 2024 dari Arton menempatkan Uni Emirat Arab di posisi teratas, dengan skor bebas visa/visa-on-arrival sebesar 180. Sedangkan, peringkat kedua ditempati oleh lima negara Eropa, yakni Jerman, Spanyol, Prancis, Italia, dan Belanda.

Swedia, Finlandia, Luksemburg, Austria dan Swiss berada di peringkat ke-3, sedangkan Inggris dan Amerika Serikat masing-masing turun di peringkat ke-5 dan ke-6. Pengumpulan data Arton Capital pada 2023 mencatat peningkatan mobilitas global yang dicapai tahun lalu oleh pusat-pusat kekuatan regional seperti Hong Kong, Makau, dan Monako – tetapi mereka menyatakan Albania sebagai 'bintang baru'.

"Permintaan terhadap warga Albania yang terkenal sebagai pekerja keras telah meningkat secara dramatis, seiring dengan antrenya pemerintah untuk memudahkan warga Albania untuk tinggal dan bekerja di negara mereka," kata Arton Capital dalam rilisnya.

Masih terkait paspor, dikutip dari kanal Regional Liputan6.com, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Manado, Sulut melaksanakan layanan Paspor Simpatik dalam menyambut Hari Bhakti Imigrasi ke-74 yang jatuh pada 26 Januari 2023.  Program pelayanan paspor dengan sistem "Walk-In" ini akan diselenggarakan pada setiap Sabtu tanggal 6, 13 dan 20 Januari 2023 dengan waktu pelayanan mulai dari jam 08.00 sampai 12.00 Wita.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.