Sukses

Makkah Menghijau Lebih dari 600 Persen Selama 5 Bulan, Warganet Singgung Hadis Nabi Muhammad

Fenomena Makkah menghijau ini terkonsentrasi di daerah pegunungan dan dataran tinggi yang sejajar dengan pantai Laut Merah.

Liputan6.com, Jakarta - Makkah menghijau, dengan wilayah yang ditutupi vegetasi tumbuh lebih dari 600 persen selama lima bulan terakhir sebagai dampak musim hujan, menurut Pusat Nasional Pengembangan Vegetasi dan Pemberantasan Desertifikasi Arab Saudi. Total curah hujan mencapai 200 milimeter di beberapa tempat.

Melansir Arab News, Selasa (9/1/2024), analisis data penginderaan jauh mengungkap, total tutupan vegetasi mencapai 3.529,4 kilometer persegi pada Agustus 2023, mewakili 2,3 persen dari total luas wilayah tersebut. Jumlah ini berangsur-angsur meningkat akibat curah hujan yang mencapai 26.256 kilometer persegi pada akhir tahun.

Pada Desember 2023, tercatat hingga 17,1 persen wilayah tersebut ditutupi vegetasi. Itu terkonsentrasi di daerah pegunungan dan dataran tinggi yang sejajar dengan pantai Laut Merah, dengan ketinggian berkisar antara 500 hingga 2.600 meter, di kegubernuran Makkah, Taif, Al-Laith, Al-Jammoum, Al-Kamil, dan Khalis.

Lembaga tersebut menyebut, pihaknya sedang mempelajari status kawasan vegetasi, memantau perubahan di lokasi yang menghijau, dan melacak perubahan tutupan lahan. Mereka juga tengah menghitung volume curah hujan dan kepadatan vegetasi.

Tidak ketinggalan, mereka juga menilai kesehatan tanaman melalui penggunaan teknik penginderaan jarak jauh dan teknologi kecerdasan buatan alias AI untuk membantu mencapai tujuan proyek penghijauan dan Inisiatif Hijau Saudi, catat publikasi itu.

Mereka disebut berupaya melindungi lokasi vegetasi di Arab Saudi, mempelajari variabel-variabel yang memengaruhi kemunculan "ruang hijau," serta mengembangkan cara untuk bersiap menghadapi kekeringan dan mengurangi tingkat keparahannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Warganet Singgung Hadis Nabi Muhammad

Keseluruhannya merupakan bagian dari inisiatif Program Transformasi Nasional yang dirancang untuk membantu mencapai tujuan pembangunan dan agenda diversifikasi Visi Kerajaan 2030. Hal ini dilakukan dalam kerangka upaya nasional untuk mengurangi dampak penggurunan dan kekeringan, serta menjaga lahan, padang rumput, hutan, dan taman nasional.

Kabar ini mengundang beragam reaksi di media sosial, dengan sejumlah warganet menyinggung hadits Nabi Muhammad SAW terkait fenomena ini, rangkum Says.

Outlet itu kemudian menjelaskan bahwa ungkapan itu merujuk pada hadis Rasulullah yang berbunyi, "'Tidak akan terjadi hari kiamat sampai bumi Arab kembali jadi kebun-kebun dan sungai-sungai, sehingga pengembara dalam perjalanan di antara Iraq dan Makkah tidak merasa takut, kecuali takut tersesat jalan, dan terjadi banyak haraj.' Mereka bertanya apakah haraj ya rasulullah? Baginda Rasululullah menjawab, 'Pembunuhan.'" (Riwayat Ahmad dan Muslim)

Fenomena ini sebenarnya bukan kali pertama terjadi. Tahun lalu, menurut laporan Arabia Weather, 7 Januari 2023, dikutip dari mStar, 9 Januari 2023, tangkapan satelit Terra yang dikeluarkan Badan Antariksa Amerika (NASA) mengabadikan pemandangan hijau di beberapa wilayah di Arab Saudi.

3 dari 4 halaman

Curah Hujan yang Tinggi

Vegetasi hijau terlihat muncul di daerah kering yang didominasi gurun, seperti kota Makkah, Jeddah, dan Madinah. Curah hujan memang tercatat tinggi di Arab Saudi sejak Desember 2022. Curah hujan ini terjadi dengan kecepatan yang sama dan hampir terus menerus dalam jangka waktu yang sangat lama dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Akibat curah hujan yang melimpah, terutama di wilayah barat Arab Saudi, beberapa daerah jadi tertutup tanaman hijau secara tidak biasa. Foto-foto pegunungan gersang berubah jadi penuh rumput di kota Makkah pun dibagikan akun Twitter @theholymosques.

Di tengah fenomena tersebut, banyak warganet yang mengaku takut dengan pemandangan hijau di kawasan Arab Saudi. Mereka mengaitkannya dengan tanda-tanda kiamat, seperti yang pernah diungkap Nabi Muhammad SAW ribuan tahun silam.

Diketahui, sebelum hujan lebat melanda wilayah tersebut, terjadi kekeringan di berbagai wilayah Arab Saudi, sehingga Raja mengeluarkan dekrit yang menginstruksikan masjid-masjid di seluruh wilayah kerajaan mengadakan salat istisqa pada November 2022. Salat itu bertujuan memohon hujan diturunkan.

4 dari 4 halaman

Tidak Hanya di Arab Saudi

Tidak lama kemudian, hujan turun selama hampir dua minggu, mengguyur kota-kota di Arab Saudi, termasuk Makkah dan Madinah yang biasanya hanya hujan 2--3 hari setiap tahun. Pasokan air hujan yang melimpah ini membuat lanskap dan lembah dua kota suci ini jadi hijau.

Fenomena lahan tandus berubah jadi hijau ini tentu bukan kali pertama tercatat di dunia. Dari tahun ke tahun, kejadian ini sudah dilaporkan sejumlah negara, termasuk tetangga Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA).

Pada awal tahun 2022, gurun Dubai dan daerah di Emirat Utara dilaporkan berubah jadi hijau secara alami, menurut Gulf News. Hujan yang turun dikatakan menghidupkan kembali semak-semak dan rerumputan di sekitar kawasan Hatta.

Efek menguntungkan dari cuaca musim dingin yang sejuk ini terlihat sepenuhnya karena tanaman gurun terlihat lebih subur, lebih hijau, dan udara lebih bersih setelah hujan, lapor publikasi itu lagi. Ini terutama tercatat di Pegunungan Khor Fakkan, setelah berminggu-minggu hujan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.