Sukses

Ponsel Meledak Saat Di-charge Semalaman, Sepasang Suami Istri Alami Luka Bakar

Sepasang korban mengalami luka bakar 20 persen akibat ponsel meledak setelah di-charge semalaman di dekat tempat tidur mereka.

Liputan6.com, Jakarta - Sepasang suami istri di Vietnam mengalami luka bakar parah setelah satu ponsel meledak saat di-charge (isi daya) semalaman. Ponsel itu diketahui ditaruh tak jauh dari tempat tidur mereka, menurut Rumah Sakit Umum Hung Vuong Phu Tho dalam unggahan Facebook pada Jumat, 29 Desember 2023.

Dilansir dari AsiaOne, Sabtu (30/12/2023), insiden tersebut terjadi pada Kamis, 28 Desember 2023. Pasangan tersebut sedang tidur saat sebuah ponsel diisi daya.

Tak disangka, ledakan terjadi akibat gawai itu terlalu panas. Cipratan api kemudian menyambar selimut dan membakar pasangan yang terlelap.

Pasangan tersebut segera dilarikan ke ruang gawat darurat di RS Hung Vuong Phu Tho, Provinsi Phu Tho, barat laut Hanoi. Sekitar 20 persen tubuh mereka terluka bakar, termasuk bagian wajah, lengan, paha, dan kaki. Mereka kini telah dipindahkan ke unit Gawat Darurat dan Trauma Ortopedi untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

"Kedua pasien kondisinya stabil saat ini, tapi pemulihannya akan memakan waktu lama," kata seorang dokter rumah sakit itu. Berkaca dari insiden tersebut, pihak rumah sakit mengingatkan masyarakat untuk tidak membiarkan ponsel mereka di-charger semalaman. 

Secara umum, mengisi daya perangkat semalaman sebenarnya tidak berbahaya, asalkan sistem manajemen baterai (BMS) baterai tersebut tidak inferior, rusak, atau mudah rusak, seperti baterai yang asal-usulnya meragukan, kata Asisten Profesor Christopher Lee dari departemen teknik elektro dan elektronik di Universitas Teknologi Nanyang, lapor CNA.

“Harus ada pertimbangan antara masalah keamanan dan pentingnya pengisian daya," tambah Lee.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jangan Gunakan Ponsel yang Sedang Di-charge

Lee mengingatkan agar pemilik ponsel tidak menggunakan gawainya saat sedang diisi daya karena dapat menyebabkan peningkatan suhu di dalam baterai.

"Sistem manajemen termal di BMS dapat mengatur suhu pada baterai lithium-ion, biasanya dari 20 derajat Celcius hingga 40 derajat Celcius," tambah Lee. Karena itu, menggunakan ponsel saat sedang mengisi daya dapat menaikkan suhu gadget melebihi kisaran tersebut, dan dapat menimbulkan bahaya kebakaran.

Kasus kebakaran karena ponsel yang di-charger juga terjadi di Sekelimus Barat, Kelurahan Batununggal, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung pada Selasa, 25 Juli 2023. Dalam kebakaran itu, sejumlah rumah yang berada di tengah-tengah pemukiman padat penduduk dilalap api.

Kabar kebakaran tersebut diketahui dari cuitan di Twitter pada Selasa pagi, sekitar pukul 09.15 WIB. Mengutip kanal Regional Liputan6.com, Kepala Bidang Kesiapsiagaan Operasi Pemadaman dan Penyelamatan Diskar PB Kota Bandung M Yusuf menyatakan satu rumah dipastikan terbakar. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

3 dari 4 halaman

Ponsel Berasap di dalam Pesawat

Beda lagi kasus yang menimpa sebuah penerbangan British Airways pada Oktober 2020. Sebuah ponsel penumpang meledak di dalam pesawat hingga menimbulkan kepulan asap.

Dilansir dari laman The Sun, Rabu, 21 April 2021, pramugari British Airways segera memadamkan kobaran api selama penerbangan overnight dari Miami ke Heathrow. Ponsel iPhone berwarna merah itu terlihat hancur oleh api dan bagian belakangnya hangus hingga terlihat perangkat dalamnya.

Penumpang pesawat tertidur di kursi ranjang datarnya di pesawat jet Boeing 787 Dreamliner, yang hanya berjarak 40 menit dari pendaratan. Ia lantas dibangunkan oleh pengumuman kru penerbangan dan memindahkan kursinya jadi tegak dari posisi tempat tidur datar.  

Namun, penumpang itu tidak menyadari ponselnya tergelincir ke samping saat tengah diisi daya. Ia pergi ke kamar mandi dan menyadari bau menyengat saat kembali ketika mulai menyimpan tempat tidurnya atas permintaan pramugari. Ia lalu memberitahu seorang awak kabin senior ketika bau yang disebutnya seperti belerang itu semakin kuat.

"Pada titik ini mereka mendengar suara 'mendesis' dan kepulan besar asap abu-abu keluar dari tempat duduk dengan gerakan 'tornado'," demikian laporan insiden ini oleh Air Accidents Investigation Branch.

4 dari 4 halaman

Ratusan Kasus Barang Terselip di Kursi Pesawat

Laporan melanjutkan, mereka ingat melihat cahaya oranye di area tempat duduk di antara asap. Pramugari menarik kembali bantalan kursi yang mengekspos ponsel yang terperangkap dan mengatasi kobaran api dengan "beberapa semburan" dari alat pemadam kebakaran, sebelum mematikan listrik ke kursi.

Anggota kru British Airways lainnya bergegas mengisi ember es dengan air dan menghubungi pilot yang juga "mencium bau busuk di dek penerbangan". Usai asap hilang, awak kabin dapat melihat dengan jelas ponsel yang terjebak di mekanisme kursi, tetapi telepon macet dan mereka tidak dapat memindahkannya.

Seorang awak kabin tetap di kursi dengan alat pemadam kebakaran sebagai tindakan pencegahan hingga pesawat mendarat 20 menit kemudian pada pukul 8 pagi pada 1 Oktober 2020. Petugas pemadam kebakaran lantas naik ke pesawat dan Heathrow dan melepas telepon.

Laporan tersebut menyebut bahwa Otoritas Penerbangan Sipil telah menerima 166 laporan sebelumnya soal perangkat elektronik yang terperangkap di kursi dalam lima tahun terakhir dan 42 di antaranya telah mengakibatkan kebakaran atau asap di dalam kabin. Kursi pesawat tidak dirancang untuk mencegah ponsel dan perangkat lain terjebak atau hancur. Namun, pabrikan telah mencoba merancang kursi untuk mengurangi risiko.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini