Sukses

Kelompok Houthi Yaman Ancam Hancurkan Kapal Menuju Israel Jika Gaza Dilarang Terima Bantuan Kemanusiaan

Keompok Houthi sebelumnya telah menyerang dan menyita beberapa kapal terkait Israel di Laut Merah dan Selat Bab al-Mandab. Mereka juga melakukan serangan rudal dan drone pada Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina.

Liputan6.com, Jakarta - Milisi Yaman yang dipimpin kelompok Houthi mengancam akan menghancurkan semua kapal Israel atau kapal yang menuju Israel tanpa memandang kewarganegaraan mereka. Pihaknya memperingatkan semua perusahaan pelayaran internasional agar tidak berurusan dengan pelabuhan Israel.

Dilansir dari Al Jazeera, Selasa (12/12/2023), kelompok Houthi sebelumnya telah menyerang dan menyita beberapa kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah dan Selat Bab al-Mandab. Jalur laut ini jadi jalur pengiriman sebagian besar minyak mentah dunia.

Mereka juga melakukan serangan rudal dan drone terhadap Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina, terutama di wilayah Gaza. Pihak milisi Houthi Yaman sebelumnya mengeluarkan sebuah peringatan bahwa pihaknya akan mencegat semua kapal, dari negara manapun, yang akan menuju Israel jika Gaza tidak menerima makanan dan obat-obatan. Pernyataan itu dipublikasi juru bicara milisi Houthi Yaman, Yahya Saree, pada Sabtu, 9 Desember 2023.

"Jika Gaza tidak mendapat makanan dan obat-obatan yang diperlukan, semua kapal di Laut Merah yang menuju pelabuhan Israel, berasal dari negara manapun, akan jadi target pasukan bersenjata kami," tulis pernyataan tersebut. Keputusan milisi Yaman itu mendapat dukungan dan pujian dari Hamas.

"Kami menganggap keputusan tersebut sebagai keputusan yang berani," kata pihak Hamas dalam pernyataannya. "Posisi kami berdiri melawan agresor Zionis-Amerika yang terus melakukan perang genosida dan pembantaian terhadap semua komponen kehidupan manusia, rakyat Palestina kami, selama 64 hari terakhir," tambahnya, dikutip dari Middle East Monitor.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pemerintah Yaman Kecam Serangan Houthi

Kelompok bersenjata Houthi menyita sebuah kapal tanker terkait Israel di lepas pantai Yaman pada 26 November 2023, sebelum akhirnya berhasil dibebaskan Angkatan Laut Amerika Serikat (AS). Sementara itu, dua rudal balistik dilaporkan ditembak dari Yaman dan mendarat di dekat kapal perang AS di Teluk Aden.

Pemerintah Yaman yang diakui secara internasional menyalahkan Houthi atas serangan tersebut, namun kelompok yang menguasai ibu kota Sanaa itu tidak mengakui keterlibatan mereka, baik terkait penyitaan maupun serangan rudal, seperti dikutip dari laporan Tim Global yang melansir dari AP, 27 November 2023.

Para penyerang merebut kapal tanker Central Park yang berbendera Liberia, yang dikelola Zodiac Maritime, di Teluk Aden, menurut pernyataan perusahaan. Kemudian, Zodiac Maritime mengatakan bahwa kapal tanker yang membawa asam fosfat dan awaknya yang terdiri dari 22 pelaut dari Bulgaria, Georgia, India, Filipina, Rusia, Turki, dan Vietnam tidak terluka.

3 dari 4 halaman

Hukum Maritim Internasional

"Kami ingin mengucapkan terima kasih pada pasukan koalisi yang merespons dengan cepat, melindungi aset di wilayah tersebut, dan menegakkan hukum maritim internasional," sebut perusahaan itu.

Komando Pusat Militer AS (CENTCOM) dalam pernyataannya menyebutkan bahwa pasukannya, termasuk kapal perusak kelas Arleigh Burke USS Mason, merespons penyitaan dan meminta para penyerang bersenjata melepaskan kapal tanker tersebut.

"Selanjutnya, lima orang bersenjata turun dari kapal dan berusaha melarikan diri dengan perahu kecil mereka," ungkap CENTCOM. "Mason mengejar para penyerang, sehingga mereka akhirnya menyerah." Tidak dijelaskan lebih lanjut mengenai nasib para penyerang.

CENTCOM tidak mengidentifikasi kelompok bersenjata tersebut, namun mengatakan peluncuran rudal dari Yaman terjadi pada Senin pagi. "Rudal tersebut mendarat di Teluk Aden sekitar 10 mil (16 km) dari kapal," sebut CENTCOM. "USS Mason sedang menyelesaikan tanggapannya terhadap panggilan darurat M/V Central Park saat peluncuran rudal. Tidak ada kerusakan atau laporan cedera."

4 dari 4 halaman

Perang Bayangan

Zodiac Maritime menggambarkan kapal itu merupakan milik Clumvez Shipping Inc., namun catatan lain secara langsung mengaitkan perusahaan itu sebagai pemiliknya. Berbasis di London, Zodiac Maritime adalah bagian dari Zodiac Group milik miliarder Israel Eyal Ofer.

"Pemerintah Yaman telah memperbarui kecamannya atas tindakan pembajakan maritim yang dilakukan milisi teroris Houthi dengan dukungan rezim Iran, yang terbaru adalah pembajakan Central Park," demikian bunyi pernyataan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional.

Serangan terjadi di bagian Teluk Aden yang secara teori berada di bawah kendali pasukan pemerintah Yaman dan cukup jauh dari wilayah yang dikuasai Houthi di negara tersebut. Perompak Somalia tidak diketahui beroperasi di wilayah tersebut.

Zodiac Maritime telah jadi sasaran sebelumnya di tengah perang bayangan yang berlangsung selama bertahun-tahun antara Iran dan Israel. Pada 2021, serangan pesawat tak berawak yang dinilai AS dan negara-negara Barat lainnya dilakukan Iran menewaskan dua awak kapal tanker minyak Zodiac Maritime, Mercer Street, di lepas pantai Oman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.