Sukses

Mantan Tukang Kebun Keluarga Hermes Dikabarkan Bakal Dapat Warisan Rp178 Triliun

Miliarder sekaligus keturunan dinasti mode Hermes, Nicolas Puech, diduga menyusun rencana yang mengejutkan terkait warisannya. Sosok yang disebut akan mewarisi hartanya adalah tukang kebun berusia 51 tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Miliarder sekaligus keturunan dinasti mode Hermes, Nicolas Puech, diduga menyusun rencana yang mengejutkan terkait warisannya. Sosok yang disebut akan mewarisi hartanya adalah mantan tukang kebunnya berusia 51 tahun.

Dikutip dari New York Post, Selasa (12/12/2023), pria berusia 82 tahun itu diketahui belum menikah dan tidak memiliki anak. Puech berencana untuk secara resmi menunjuk mantan tukang kebun dan tukang dari keluarga sederhana Maroko sebagai ahli warisnya yang sah, seperti yang dilaporkan oleh publikasi Swiss Tribune de Genève.

Tindakan tidak lazim untuk mewariskan kekayaan dan properti real estatenya yang sangat besar kepada tukang kebunnya telah memicu spekulasi yang kuat. Puech sendiri adalah generasi kelima keturunan Thierry Hermès, pendiri Hermes pada 1837.

Puech memiliki saham yang cukup besar di perusahaan yang kini bernilai 220 miliar dolar AS, termasuk sebagai orang terkaya di Swiss dengan perkiraan kekayaan 10,3 miliar dolar AS hingga 11,4 miliar dolar AS (Rp161 triliun hingga Rp178,2 triliun). Diduga, Puech telah memulai proses hukum, didukung oleh tim hukum yang tangguh untuk meresmikan adopsi tukang kebun tersebut, yang merupakan bagian penting dari revisi pengaturan estate-nya.

Tukang kebun tersebut dilaporkan menikah dengan seorang perempuan dari Spanyol dan memiliki dua anak. Pria itu akan mendapat warisan sebagian besar kekayaan Puech, termasuk memperoleh properti besar di Marrakesh, Maroko dan Montreux, Swiss senilai 5,9 juta dolar AS (Rp92,2 miliar).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Konflik Keluarga

Menggali sejarah Puech bersama Hermès menggambarkan sekilas tentang motivasi di balik pilihan yang tidak lazim bagi ahli warisnya ini. Keretakan yang pahit muncul pada 2014 ketika LVMH, konglomerat mewah saingannya, mengakuisisi saham besar di Hermès, sehingga memicu perselisihan sengit dalam keluarga tersebut.

Keluarnya Puech dari dewan direksi perusahaan di tengah kekacauan ini menandakan perselisihan yang tidak dapat diperbaiki dengan kerabatnya. "Dia mengundurkan diri karena selama beberapa tahun merasa dikepung oleh anggota keluarganya, yang menyerangnya dari berbagai sisi, tidak hanya terkait LVMH," kata juru bicara Puech saat itu.

Rencana Puech yang tidak biasa itu menghadapi tantangan berat, melewati rintangan hukum yang rumit untuk adopsi orang dewasa, sebuah kejadian yang sangat jarang terjadi di Swiss. Laporan menunjukkan bahwa persyaratan untuk adopsi semacam itu memerlukan adanya hubungan terlebih dahulu selama masa anak-anak yang diadopsi, suatu kondisi yang mungkin sulit untuk dipenuhi. Selain itu, terdapat konflik komitmen yang besar.

3 dari 4 halaman

Diprediksi Hadapi Tantangan

Puech sebelumnya telah menyumbangkan kekayaannya ke yayasan Isocrates, yang didirikan olehnya untuk memerangi informasi yang salah. Upaya untuk mencabut sumpah ini mungkin akan memicu pertarungan hukum yang sengit seperti perselisihan keluarga di masa lalu.

Yayasan tersebut, dalam pernyataan yang dibagikan kepada Fortune, menentang pembatalan kontrak warisan secara sepihak, yang menandakan potensi pertikaian. Laporan menunjukkan bahwa manuver adopsi dapat berfungsi sebagai taktik hukum untuk mencegah campur tangan yayasan terhadap wasiat Puech.

Di sisi lain, orang terkaya di dunia, Bernard Arnault, sedang menyusun rencana pembagian warisan guna mencegah kelima anaknya berebut harta. Kekayaan Arnault tercatat senilai 196 miliar dolar AS (sekitar hampir Rp3 kuadriliun), menurut sebuah laporan.

Melansir New York Post, Selasa, 7 Februari 2023, CEO LVMH ini telah menciptakan perusahaan induk baru yang membagi kekayaannya secara merata di antara anak-anaknya, lapor Bloomberg News. Perusahaan baru ini adalah kunci visi Arnault untuk membuat LVMH tetap berada di bawah kendali keluarga.

4 dari 4 halaman

Orang Terkaya di Dunia Memulai Rencana Pembagian Warisan, Cegah 5 Anaknya Berebut Harga

Kendati, para pengamat tidak tahu yang mana dari kelima anaknya, yang semuanya bekerja di bisnis ini, yang akan mengambil peran kepala eksekutif LVMH. Arnault jadi ayah dari dua anak: Delphine (47) dan Antoine (45) dengan istri pertamanya dan memiliki tiga anak dari pernikahannya saat ini: Alexandre (30), Frederic (28), dan Jean (24).

Pada Desember 2022, Antoine diangkat sebagai CEO Christian Dior SE, dan di sekitar waktu yang sama, saudara perempuannya, Delphine, ditunjuk untuk mengepalai merek Christian Dior Couture. Ia sebelumnya bertugas mengawasi produk di divisi Louis Vuitton.

Promosi tersebut memicu spekulasi di kalangan pebisnis Eropa tentang rencana suksesi Arnault. Tidak sampai di situ, Alexandre tercatat menjalankan produk dan komunikasi di properti keluarga lain, peritel perhiasan Tiffany & Co., sementara Frederic bertanggung jawab atas pembuat jam tangan Swiss, Tag Heuer.

Jean telah ditempatkan sebagai penanggung jawab divisi baru di Louis Vuitton yang akan memproduksi jam tangan. Keluarga Arnault mengendalikan sekitar 48 persen saham LVMH, memberikannya 64 persen hak suara, menurut pengajuan sekuritas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini