Sukses

Mengeksplorasi Makanan Fusion, Gabungan Cita Rasa Asia dan Eropa di XXX Leon Goldstein

Pada restoran ini, pengunjung akan diajak berkeliling dunia melalui menu-menu makanan yang disajikan.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah restoran dengan interior yang terinspirasi dari tahun 1920, yaitu XXX by Leon Goldstein akan mulai dibuka pada Rabu, 6 Desember 2023. Destinasi kuliner ini bertempat di dalam Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat.

Di restoran ini, pengunjung akan diajak berkeliling dunia melalui menu-menu makanan yang disajikan. Chef Gladys Suwandhi, Executive Chef XXX by Leon Goldstein, menjelaskan bahwa menu makanan tersebut merupakan rangkuman dari berbagai cita rasa di dunia.

"Aku ingin memberikan pengalaman untuk para pengunjung dengan berbagai cita rasa. Seperti cita rasa amerika, ada beef burger. Kita juga ingin ada sentuhan cita rasa Prancis, pasta Italia, laksa dari Asia, ada Pannacota juga, jadi semua rasa ingin kita rangkum," ungkap chef Gladys, saat ditemui di Acara Preview of XXX by Leon Goldstein, Selasa, 5 Desember 2023.

Selain makanan dari luar negeri, restoran ini menghadirkan makanan Indonesia seperti nasi goreng. Namun, hidangan lokal tersebut akan dikreasikan dan diberi sentuhan spesial.

"Nanti akan ada juga nasi goreng, tapi akan ditambahkan oyster. Cita rasa Asia dengan sentuhan Australia, supaya ada fusion-nya sedikit, jadi pengunjung yang datang bisa mengeksplorasi dan berbeda dengan yang lain," jelas chef Gladys.

Lebih lanjut, chef tersebut menjelaskan kegemarannya memasak dimulai dari sedari kecil. Saat ia mengunjungi berbagai negara, ia akan mempelajari rasa dari makanan yang ia coba di negara tersebut.  

"Dari dulu aku suka sekali kuliner, karena ibuku orang Ceko dan bapak dari Cirebon. Jadi, kemana pun saya Traveling saya akan selalu berusaha belajar kuliner," jelasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mempelajari Kuliner dari Berbagai Negara

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa untuk menjadi chef dirinya harus sering memasak agar menjadi lebih berpengalaman. Ia akan mencocokan bumbu dan akan belajar sambil memasak menu-menunya.

"Misalnya aku ke Italia, ada lemon pasta, (aku pelajari) bagaimana cara membuat sausnya. Setiap negara yang aku datangi selalu ada pengalamannya sendiri, jadi aku sudah terbiasa mencocokan rempah-rempahnya," tuturnya.

Ia juga menjelaskan bahwa dirinya akan belajar mengenai bumbu lewat rasa yang ia coba. Namun, karena tidak terbiasa menghitung jumlah gramasi, saat membuka restoran ia merasa sedikit kesulitan untuk mengingat jumlah bumbu yang dibutuhkan tiap menunya.

"Saat awal membuka restoran, lupa bumbunya apa saja karena terbiasa untuk langsung mencampurkan bumbunya. Baru sekitar empat tahun, karena sudah mulai banyak permintaan private dining, aku mulai tulis apa saja yang harus dimasukkan. Belum lagi, gramasinya," papar chef Gladys.

Dalam membuat makanan, ia akan dibantu oleh tim chef-nya. Mereka juga meminta agar Gladys membuatkan rumusan untuk menu-menu yang ia buat.

"Sampai ketemu tim chef ku, katanya 'ibu harus tulis nanti kita bingung'. Jadi, tim aku yang menulis resepnya, aku yang masak. Karena aku bukan yang presisi, seperti masukan satu sendok bumbu, tidak bisa. Namun, sekarang aku sudah mulai belajar dan mulai konsep, dan akhirnya terbentuklah XXX," jelasnya.

3 dari 4 halaman

Punya Usaha Private Dining Sebelumnya

Sebelum menjadi chef di XXX by Leon Goldstein, Gladys memiliki usaha private dining sejak kurang lebih 5 tahun yang lalu. Saat itu, ia belum memiliki restoran, dan XXX by Leon Goldstein adalah restoran pertamanya.

Menu-menu yang dihadirkan dalam restoran itu, berasal dari pilihan menu yang paling disukai oleh orang-orang di usaha private dining-nya. "Banyak yang sudah menjadi favorit teman-teman, banyak ulang tahun dan pernikahan yang sudah aku kerjakan. Jadi, kita memilih yang menjadi favorit banyak orang untuk disajikan di sini," imbuh chef itu.

Ia juga menjelaskan perbedaan saat mengelola usaha restoran dan private dining. Chef Gladys mengakui bahwa restoran lebih sibuk dan lebih banyak orang yang datang.

"Kalau private dining, lebih eksklusif karena kita mempersiapkan untuk 15–20 orang saja, mungkin sentuhannya juga akan lebih mewah, dibanding restoran dengan pengunjung mencapai puluhan orang," tutur Gladys. Walaupun begitu, Gladys mengaku bahwa dari segi rasa, tidak akan ada perubahan.

 
4 dari 4 halaman

Menu Spesial

Menu makanan yang dihadirkan pada restoran itu beragam, untuk makanan pembuka dihadirkan Homemade Beets Smoked Salmon Tacos, Waffle Fries Con Carne, dan Warm Mushroom Salad. Untuk hidangan utama, ada Braised Beef Cheek, Le Carnad "Three Ways", Baked Barramundi, Pappardelle Caccio e Pepe, dan King Prawn Laksa. Sedangkan hidangan penutup disajikan Vanilla Pannacotta dan Sticky Dates Pudding.

Pada salah satu menunya yaitu Homemade Beets Smoked Salmon Tacos, chef Gladys menjelaskan bahwa salmon datang dalam keadaan segar dan diasapi dengan akar buah bit.

Salmon tersebut diasapi dan direndam dengan garam selama dua hari. Ia juga menjelaskan proses dari pembuatan menu tersebut.

 "Akar buah bit segar itu kita potong-potong dan kita taruh di sekitar salmonnya, kita tutup dengan garam dan marinasi selama dua hari. Lalu, kita asapi dan buka pembungkusnya. Karena itu, warnanya merah dan kita tidak pakai pewarna, memang natural," jelasnya.

Selain itu, restoran ini akan menghadirkan menu spesial yaitu beef brisket. Gladys mengungkapkan bahwa proses dari pembuatan menu spesial itu akan dimulai dari nol, bahkan dari segi bumbunya, ia mengakui mengolahnya sendiri.

"Ada beef brisket yang kita masak selama 48 jam, bisa jadi sandwich, bisa jadi nasi goreng, bisa jadi berbagai macam makanan," ungkapnya lagi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini