Sukses

Presenter TV Israel Kerap Hina Palestina, Kini Minta Ampun Setelah Keluarganya Diteror Warganet Indonesia

Seorang presenter terkenal Israel Shai Golden kerap melontarkan nada sumbang kepada Palestina setiap kali membacakan berita. Hal itu membuat warganet Indonesia tergerak untuk menyerangnya di media sosial.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang presenter terkenal Israel Shai Golden kerap melontarkan nada sumbang kepada Palestina setiap kali membacakan berita. Ia juga sering menghina dan sinis pada negara-negara yang membela Palestina terutama saat terjadi konflik antara Israel dan Hamas seperti sekarang ini.

Hal itu membuat warganet Indonesia tergerak untuk menyerang Shai Golden di dunia maya. Shai Golden pun akhirnya benar-benar merasa terganggu dengan serangan demi serangan yang dilakukan warganet Indonesia. Pasalnya, mereka tidak hanya menyerang tidak hanya akun media sosial milik Shai Golden tapi juga milik keluarganya.

Situasi Shai Golden mengibarkan bendera putih dan meminta maaf. Dia kemudian mengunggah sebuah foto yang bertuliskan permohonan maaf kepada warganet Indonesia melalui akun Instagram miliknya.

"Saya berharap agar masyarakat Indonesia berhenti menyerang keluarga saya, karena mereka tidak bersalah. Saya cinta Indonesia," tulis keterangan dalam foto tersebut dalam bahasa Inggris pada 25 November 2023.

Dalam unggahan itu sang presenter menjelaskan lagi kegundahan hatinya. "Saya harap masyarakat Indonesia berhenti menghujat dan berkata kasar ke akun resmi saya," tulisnya lagi. Uniknya permohonan maaf itu justru seperti dianggap angin lalu oleh warganet Indonesia yang tetap menghujat dirinya.

Artis dan presenter Wanda Hamidah bahkan ikut berkomentar soal permohonan maaf tersebut. "Kamu menyerang Palestina, artinya kamu menyerang kami," tulis Wanda Hamidah lewat akun Instagram miliknya.

Perseteruan antara Shai Golden dan warganet Indonesia sebenarnya bukan hanya karena masalah Palestina. Selain mengolok-olok Palestina, Shai Golden juga pernah mengomentari warganet Indonesia yang kerap mengkritik Israel.

Dia mengunggah sebuah foto berita yang menyebutkan Indonesia merupakan salah satu negara dengan warganet paling buruk di dunia. Dari situ intensitas serangan dari warganet Indonesia ke Shai Golden meningkat tajam. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Warganet Kurang Puas Menyerang Shai Golden

Banyak warganet yang merasa kurang puas menyerang Shai Golden hingga akhirnya merembet ke keluarga presenter Israel itu yang kemudian mendorongnya untuk meminta maaf. Dia juga berharap agar warganet Indonesia lebih bijak dalam bersosial media.

"Saya akan menindak tegas hacker Indonesia! jika Anda menyalahgunakan teknologi digital lagi dan mencoba meretas akun media sosial pribadi saya. Saya tidak akan segan-segan mengambil tindakan tegas terhadap Anda," tulis pria berusia 52 tahun itu.

Berbeda dengan presenter Israel Shai Golden, aktris serial "Sex and the City", Cynthia Nixon menyuarakan dukungannya untuk Palestina dengan ikut aksi protes di Gedung Putih pada Senin, 27 November 2023. Perempuan yang juga aktivis tersebut telah memulai mogok makan di luar Gedung Putih yang bertujuan untuk mendesak Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden agar menuntut gencatan senjata permanen di Gaza.

Dikutip dari The Guardian, Rabu, 29 November 2023, mogok makan selama lima hari itu dilakukan bertepatan dengan berakhirnya gencatan senjata empat hari yang dijadwalkan dalam serangan militer Israel ke wilayah pesisir Palestina. Kelompok Palestina Hamas membebaskan puluhan sandera.

 

3 dari 4 halaman

Aktris Cynthia Nixon Kecam Presiden AS

Israel juga telah membebaskan beberapa tahanan Palestina, kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak di bawah umur. Gencatan senjata kemudian diperpanjang dua hari setelah mediasi dari Mesir dan Qatar.

Dalam konferensi pers di depan kediaman resmi Presiden (AS) itu, pembicara demi pembicara yang mewakili berbagai kelompok pro-Palestina dan progresif berbaris untuk mengecam presiden AS dan para pejabat seniornya. Mereka mengecam pemerintahan Biden karena membiarkan pemboman dan invasi darat yang telah menewaskan hampir 15.000 orang, termasuk lebih dari 6.000 anak-anak, menurut kementerian kesehatan Gaza.

"Kami melakukan aksi mogok makan ini untuk menunjukkan tindakan Presiden Biden," kata Zohran Mamdani, perwakilan negara bagian Partai Demokrat dari New York.

Ia melanjutkan, "Tindakan Presiden Biden-lah yang mengarah pada pemboman terhadap warga Palestina, membuat warga Palestina kelaparan. Jadi kita memaksakan diri untuk memperlihatkan apa yang sering terhapus, yaitu pengalaman Palestina."

Nixon yang merupakan anggota dari Partai Sosialis Demokrat Amerika, berusaha untuk menempatkan melonjaknya angka kematian warga Palestina dalam konteks keterlibatan militer AS selama 20 tahun di Afghanistan.

4 dari 4 halaman

Kelompok Pro-Palestina di Amerika Serikat

Secara unik, di antara para pembicara, juga merujuk pada sekitar 1.200 warga Israel yang tewas dalam serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023 yang memicu permusuhan saat ini.

Ia memperkenalkan dirinya sebagai ibu dari anak-anak Yahudi yang kakek-neneknya adalah penyintas Holocaust. Nixon menyebut, "Dalam tujuh minggu, Israel telah membunuh lebih banyak warga sipil di sebidang tanah kecil daripada jumlah korban tewas dalam perang 20 tahun di seluruh negara Afghanistan."

"Saya muak dan bosan dengan orang-orang yang menjelaskan hal ini dengan mengatakan bahwa korban sipil adalah korban perang yang biasa terjadi. Tidak ada hal rutin mengenai angka-angka ini. Tidak ada hal yang rutin mengenai kematian ini," tukasnya.

Sebanyak 6.150 anak-anak Palestina yang tercatat terbunuh mewakili jumlah anak di bawah umur yang lebih tinggi dibandingkan jumlah korban tewas di zona perang sepanjang pada 2022. Jika pemboman selama tujuh minggu terakhir ini terus berlanjut, lanjut Nixon, tidak ada rumah warga Palestina yang akan dibiarkan berdiri pada Malam Natal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.