Sukses

Air Telaga Perlindungan Satwa Liar di Hawaii Mendadak Berubah Jadi Warna Merah Muda, Diduga Gara-Gara Kekeringan

Air telaga di Hawaii secara misterius telah berubah warna menjadi merah muda. Para ilmuwan mengatakan bahwa kekeringan disebut-sebut menjadi penyebab munculnya warna tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Air telaga di Hawaii secara misterius telah berubah warna menjadi merah muda. Para ilmuwan mengatakan bahwa kekeringan disebut-sebut menjadi penyebab munculnya warna tersebut.

Dikutip dari AP, Minggu, 12 November 2023, ilmuwan juga memperingatkan agar siapapun tidak memasuki air atau meminumnya. Staf di Kealia Pond National Wildlife Refuge di Maui, Hawaii telah memantau air berwarna merah muda tersebut sejak 30 Oktober 2023.

"Saya baru saja mendapat laporan dari seseorang yang sedang berjalan di pantai, dan mereka menelepon saya dan berkata, 'Ada sesuatu yang aneh terjadi di sini'," kata Bret Wolfe, manajer perlindungan.

Wolfe khawatir warna merah muda cerah bisa menjadi tanda berkembangnya alga. Namun, tes laboratorium menemukan alga beracun tidak menyebabkan warna tersebut.

Sebaliknya, organisme yang disebut halobacteria mungkin menjadi penyebabnya. Halobacteria adalah sejenis archaea atau organisme bersel tunggal yang tumbuh subur di perairan dengan kadar garam tinggi.

Salinitas (tingkat kandungan garam air laut, danau, sungai dihitung dalam perseribu) di dalam area Telaha Kealia saat ini lebih dari 70 bagian per seribu. Jumlah tersebut dua kali lipat salinitas air laut.

Wolfe mengatakan laboratorium perlu menganalisis DNA untuk mengidentifikasi organisme tersebut secara pasti. Kekeringan di Maui kemungkinan besar jadi penyebab pada kondisi ini.

Biasanya Aliran Waikapu mengalir ke Telaga Kealia dan menaikkan permukaan air di sana. Namun, Wolfe mengatakan hal itu sudah lama tidak terjadi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Menarik Pengunjung

Saat hujan, aliran sungai akan mengalir ke telaga utama Kealia dan kemudian ke area yang kini berwarna merah muda. Hal ini akan mengurangi salinitas dan berpotensi mengubah warna air.

Tidak ada seorang pun di tempat perlindungan yang pernah melihat kolam berwarna ini sebelumnya. Bahkan, para sukarelawan yang telah berada di sekitar telaga tersebut selama 70 tahun pun tidak pernah melihatnya.

Namun, telaga tersebut telah mengalami masa kekeringan dan salinitas tinggi sebelumnya. Wolfe tidak yakin mengapa warnanya dapat berubah saat ini.

Pengunjung yang penasaran berbondong-bondong mengunjungi taman tersebut setelah foto telaga merah muda tersebut muncul di media sosial. "Kami lebih suka jika mereka datang untuk mendengar tentang misi kami dalam melestarikan burung air asli dan terancam punah serta restorasi lahan basah kami. Tapi tidak, mereka di sini untuk melihat air berwarna merah muda," canda Wolfe.

Ia memahami ketertarikan semua orang. "Kalau itu yang membuat mereka sampai di sana, tidak apa-apa," katanya.

3 dari 4 halaman

Rumah bagi Satwa

Suaka margasatwa adalah lahan basah yang menyediakan habitat bersarang, mencari makan, dan beristirahat bagi burung Hawaiian stilt yang terancam punah, yang dikenal sebagai aeo, dan burung coot Hawaii atau Alae keokeo. Lokasi ini juga menjadi tuan rumah bagi burung-burung yang bermigrasi selama musim dingin.

Wolfe menyebut tampaknya air tersebut tidak membahayakan burung-burung tersebut. Sebagai tempat perlindungan satwa liar, orang tidak boleh masuk ke dalam telaga atau membiarkan hewan peliharaannya masuk ke dalam air, apa pun warnanya.

Namun, para pejabat mengambil tindakan pencegahan ekstra untuk memperingatkan masyarakat agar tidak memasuki air atau memakan ikan apa pun yang ditangkap di sana karena sumber warna tersebut belum dapat diidentifikasi.

Dikutip dari fws.gov, Minggu, 12 November 2023, Kealia Pond National Wildlife Refuge didirikan pada 1992 untuk melindungi habitat lahan basah dua burung lahan basah yang terancam punah. Suaka margasatwa ini mencakup lahan seluas sekitar 700 hektare dan merupakan salah satu dari sedikit lahan basah alami yang tersisa di Kepulauan Hawaii.

4 dari 4 halaman

Kealia Pond National Wildlife Refuge

Ini adalah lahan basah dataran rendah terbesar yang tersisa di Maui. Telaga Keālia terletak di sepanjang pantai tengah-selatan, antara kota Kīhei dan Mā‘alaea, yang merupakan cekungan alami di daerah aliran sungai seluas 56 mil persegi dari Pegunungan Maui Barat.

Keālia Coastal Boardwalk adalah jalan setapak yang indah dan tenang serta suaka burung, di samping Teluk Mā‘alaea di tepi selatan lembah tengah Maui. Berjalan-jalan di jalan setapak akan membawa Anda melewati lahan basah kuno tempat Anda dapat menyaksikan dua burung air asli Hawaii yang terancam punah - burung jangkungan Hawaii dan burung panggung Hawaii.

Di seberang jalan raya, Anda dapat melihat Kolam Keālia tempat unggas air dari Asia dan Amerika Utara datang untuk beristirahat dan iklim yang lebih hangat, termasuk burung northern shoveler and northern pintail. Pacific golden plover bermigrasi dari Alaska, dan burung lain yang datang pada musim dingin adalah burung tattler pengembara dan ruddy turnstone.

Kondisi musiman yang terjadi di Kealia Pond National Wildlife Refuge menjadikannya tempat yang terkenal bagi orang-orang untuk mengamati burung lahan basah Hawai'i yang terancam punah, bersama dengan beragam pengunjung berbulu dari Alaska dan Kanada, dan terkadang dari Asia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.