Sukses

Riset: 93 Persen Orang Setuju Kualitas Perlengkapan Tidur Memengaruhi Kualitas Tidur

Sebuah survei yang dilakukan kepada 379 responden oleh Bobobox yang merupakan perusahaan di bidang perhotelan. 93 persen responden setuju bahwa peralatan tidur dapat mepengaruhi kualitas tidur.

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah kepadatan rutinitas harian yang dihadapi oleh masyarakat, tidur berkualitas seringkali menjadi kebutuhan yang dikesampingkan. Padahal, tidur yang berkualitas berhubungan erat dengan kesehatan mental seseorang. 

Sebuah survei dilakukan oleh Bobobox Impact Report 2022 yang berkolaborasi dengan Konekta Consulting. Sebanyak 397 responden dari kalangan Gen Z dan milenial ditanyai tentang lima aspek yang mempengaruhi kualitas tidur, yaitu durasi tidur, latensi tidur, efisiensi tidur, gangguan tidur, dan disfungsi yang dirasakan saat tidak mendapatkan istirahat yang cukup.

Mayoritas responden memahami pentingnya tidur berkualitas. Walaupun begitu, kesadaran tersebut belum selaras dengan implementasi tidur cukup. Hasil survei menunjukkan bahwa 66 persen responden sangat setuju jika kualitas tidur sangat penting dan 51 persen menjawab setuju. Sementara, 50 persen responden menyatakan bahwa mereka belum mendapatkan kualitas tidur yang dibutuhkan. 

Kebiasaan ini berpotensi memberikan dampak yang signifikan. Ketika individu kesulitan mencapai kondisi tidur yang optimal, mereka berisiko mengalami berbagai masalah, termasuk kelelahan fisik dan mental, serta kesulitan menjaga fokus dan konsentrasi.

Lalu, perusahaan tersebut menggali lebih dalam mengenai faktor lainnya yang dapat meningkatkan kualitas tidur.

"93 persen responden setuju bahwa kualitas perlengkapan tidur juga berpengaruh. Bukan ketersediaan perlengkapan, namun kualitas dari perlengkapan tersebut seperti tempat tidur, bantal, dan selimut," ungkap  Bayu Ramadhan yang merupakan Chief Commercial Officer Bobobox, saat ditemui di Konferensi Pers Bobobox x Kwala Journey to Well Being Calm in Cocoon, Jakarta Selatan, Selasa, 31 Oktober 2023.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tidur yang Cukup Dapat Meningkatkan Kualitas Hidup

Di sisi lain, bagi individu yang mendapatkan cukup tidur, mereka tidak hanya merasakan perbaikan kondisi fisik, tetapi juga peningkatan produktivitas, kemampuan fokus, dan pengelolaan stres yang lebih baik. Karena itu, perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan tersebut berupaya untuk meningkatkan kualitas dari perlengkapan tidur yang mereka miliki.

"Semenjak survei tersebut, kita meningkatkan kualitas perlengkapan tidur kita, terutama kasur, karena ada beberapa lokasi yang kasurnya kurang begitu empuk yang berkaitan dengan usia penggunaan. Begitu kita mengetahui beberapa lokasi dengan keluhan tersebut, kita upgrade dengan menambahkan matress toppers," ungkap Bayu. 

Penggunaan bantal juga diperbarui karena merupakan bagian penting dari tiga komponen tersebut. Selimut akan disesuaikan berdasarkan lokasi dari hotel, karena setiap tempat memiliki kebutuhan yang berbeda.

"Awalnya semua kita samakan, tapi beberapa lokasi hotel memiliki tingkat suhu yang berbeda sehingga kebutuhan selimut akan berbeda pula. Sekarang kita sedang dalam proses untuk menyesuaikan selimut di daerah dingin, seperti Pangalengan, Cikole, Rancaupas yang membutuhkan selimut yang lebih tebal," jelas Bayu.

3 dari 4 halaman

Istirahat Fisik, Pikiran, dan Jiwa

Perusahaan tersebut juga melakukan serangkaian kampanye yang berfokus pada memaksimalkan istirahat bukan hanya secara fisik, tetapi juga pikiran dan jiwa. Untuk mewujudkan hal tersebut, Bobobox berupaya agar para pelanggan merasakan berbagai pengalaman pada seluruh indera yang dimiliki yaitu perasa, sentuhan, penciuman, pendengaran, dan penglihatan dalam kampanye Journey of Well Being.

Untuk memaksimalkan pengalaman pada indera penyentuh, perusahaan tersebut berkolaborasi dengan merek perlengkapan tidur Kwala. Hal tersebut dilakukan upaya untuk meningkatkan pengalaman dan kualitas tidur konsumen selama menginap di Bobocabin, yaitu salah satu akomodasinya yang berada di tengah suasana alam.

Kolaborasi tersebut dilakukan untuk menstimulasi salah satu indera tubuh, yaitu peraba. Ini memungkinkan konsumen untuk terhubung dengan berbagai pengalaman sensori melalui sentuhan. 

"Kami percaya bahwa sensasi yang terangkul melalui sentuhan bisa menciptakan lingkungan yang hangat dan nyaman untuk tidur berkualitas. Oleh karena itu, kami bekerja sama dengan Kwala, salah satu brand lokal yang menghadirkan solusi tidur inovatif, guna menghadirkan produk yang dapat secara positif meningkatkan kualitas tidur konsumen," jelas Bayu.

4 dari 4 halaman

Kolaborasi Dengan Brand Lokal

Kwala menyediakan produk Cocoon Blanket, yaitu selimut dengan bentuk menyerupai kepompong yang dihadirkan sebagai upaya untuk memberikan rasa nyaman dan para konsumen. Produk tersebut terinspirasi dari bedong bayi yang memberikan kehangatan dan rasa aman yang dipercaya akan meningkatkan kualitas tidur.

Dalam kesempatan yang sama, Founder dan Managing Director Kwala, Aloysius Marcel menyatakan bahwa sensasi yang diberikan oleh produk tersebut akan membuat tidur menjadi lebih tenang.

"Produk ini akan memberikan sensasi seperti pelukan agar kita dapat merasa lebih rileks dan tidur dengan lebih nyaman. Ketika dipeluk tubuh akan mengeluarkan hormon endorfin sehingga kita akan merasa lebih aman yang mengurangi kecemasan dan pikiran berlebihan," ia mengungkapkan.

Melalui kolaborasi ini, Bobocabin dan Kwala mengajak konsumen untuk berhenti sejenak dari rutinitas harian dan kembali memprioritaskan kesehatan mental melalui tidur atau beristirahat. Dengan meningkatkan kualitas istirahat, diharapkan konsumen dapat merasakan manfaat positif bagi tubuh, pikiran, dan jiwa, yang dapat meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini