Sukses

Maudy Ayunda Klarifikasi Jawaban Viral Hapuskan Soal Pilihan Ganda Jika Jadi Menteri Pendidikan

Maudy Ayunda menutup wajahnya ketika Denny Sumargo membahas jawaban viral lulusan Stanford University itu terkait penghapusan soal pilihan ganda jika ia jadi Menteri Pendidikan Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Maudy Ayunda menutup wajahnya ketika Denny Sumargo membahas jawaban viral lulusan Stanford University itu terkait penghapusan soal pilihan ganda jika ia jadi Menteri Pendidikan Indonesia. Di kesempatan tersebut, penyanyi sekaligus aktris ini mengklarifikasi "jawaban cukup cepatnya" itu.

Awalnya, di tayangan YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo yang diunggah 16 Oktober 2023, Denny menyambung topik akademis yang sedang mereka perbincangan. Ia berkata, "Itu connect juga sama yang viral kemarin soal omongannya dia (Maudy) mengenai sistem edukasi di mana menghapuskan (soal) pilihan ganda. Itu sempet jadi kontroversi. Kamu tahu enggak itu?"

"Iya tahu," jawab Maudy sambil tertawa. "Apa yang mau diklarifikasi atau jelaskan terkait hal tersebut?" tanya Denny lagi, seraya menambahkan, "Tapi gue setuju, karena mengajak orang berpikir itu bagus. Cuma kalau kita dikasih pilihan ganda, ini di luar konteks pendidikan, kalau konteks pendidikan kan mungkin mereka punya dasar-dasar. Kalau aku lebih suka esai, karena kita berpikir. Kalau kamu bagaimana?"

Pelantun lagu Jakarta Ramai itu menjawab, "Awal itu viral, aku sebenarnya agak kaget, karena itu konteksnya aku tuh lagi ditanyain sama Felicia, TikToker, dan itu promo kita lagi bikin konten financial literacy. Habis itu, konteksnya adalah aku merasa harus jawab cukup cepat dalam beberapa detik gitu."

"'Maudy, kalau hari ini jadi Menteri Pendidikan, apa?'" imbuh Maudy Ayunda menirukan pertanyaan yang dimaksud. "Nah, jawaban yang aku come up with adalah sesuatu yang hari itu lagi muncul di kepalaku, karena aku pernah nulis paper soal itu."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bukan Menghapus Pilihan Ganda, tapi ...

Maudy Ayunda menyambung, "Aku juga sebenarnya enggak pernah bilang kita harus menghapus pilihan ganda. Aku cuma bilang, 'Kayaknya assessment adalah suatu hal yang bisa kita improve on dengan cara dibuat lebih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan mengarah kepada berpikir kritis.'"

"Ya itu salah satunya open ended question itu," imbuhnya. Denny menanggapi, "Sampai di situ bagus memang. Apanya yang jadi enggak bagus?" "Sebenarnya aku enggak apa-apa, karena pasti ada orang yang enggak setuju, mungkin punya perspektif lain, tapi ada peran click bait culture juga," jawab Maudy.

"Contohnya kayak gimana sih?" tanya Denny lagi, yang dijawab Maudy, "Click bait culture itu aku ngelihat  ... jadi dari (video) TikTok itu tiba-tiba keluar headline bahwa 'Maudy Ayunda Ingin Jadi Menteri, Kebijakannya Hapus Pilihan Ganda.' Itu catcy banget."

"Kesannya aku pengin jadi menteri, yang sebenarnya tidak buruk (merespons jawaban Denny), tapi di video itu aku enggak menunjukan ketertarikan jadi menteri, dalam konteks video itu. Kontennya juga akhirnya di-judge sebagai kebijakan, satu-satunya kebijakan," ujar dia.

3 dari 4 halaman

Akui Tahu Banyaknya Masalah Pendidikan

Lebih lanjut Maudy Ayunda berkata, "Padahal sebenarnya kalau aku ditanya dalam konteks kebijakan, pasti jawaban aku enggak akan cuma satu itu, kan masalah pendidikan banyak banget."

"Itu kan menurutku satu hal yang oke-oke saja. Kalau dihapus pilihan ganda, kontroversinya apa sih emang maksudnya?" sahut Denny. Maudy menjelaskan konteksnya, menyebut, "Jadi kayaknya perspektifnya adalah itu menambah beban administrasi buat para guru."

"Karena kalau misalnya open ended questions, itu kan koreksinya jadi lebih susah. Sementara kalau pilihan ganda itu mungkin bisa lebih mudah, jadi memudahkan guru juga," sambung Maudy. "Oh paham," sahut Denny menanggapi.

"Terus ada juga kritiknya itu kurang membumi, karena itu bukan satu-satunya masalah pendidikan," lanjut perempuan berusia 28 tahun tersebut. "Masih ada masalah infrastruktur, kesejahteraan guru yang aku juga setuju semua masalah itu ada."

"Itu adalah poin yang bagus untuk diambil, tapi kenapa sampai viral, aku rasa karena orang mungkin mengira aku secara resmi menyampaikan sebuah kebijakan, di mana itu sebenarnya ide yang keluar karena pertanyaan cepat TikTok," bebernya.

4 dari 4 halaman

Mengganggu Citra Publik Maudy Ayunda?

Denny Sumargo kemudian bertanya apakah kejadian seperti ini "mengganggu" citra publik Maudy Ayunda. "Aku kemarin sampai ngomong juga ke tim aku, 'Oh my gosh,' aku tuh benar-benar enggak bermaksud menyampaikan ... Aku lebih enggak menyangka," ucapnya.

Ia menambahkan, "Aku tiba-tiba jadi lebih sadar akan the weight of my words. Pengaruhnya bisa sebesar itu, dan aku kemarin jadi sempat kayak, 'Oh my gosh,' enggak boleh banget even salah ngomong. Pelajaran (yang) aku (ambil) adalah jangan mungkin mengangkat sesuatu yang serius kalau dalam medium tersebut aku enggak bisa memberi konteks yang sepenuh-penuhnya."

"Karena kalau enggak, rentan masuk click bait culture, jadi orang mungkin salah ngerti, atau bagaimana cara mereka menginterpretasi, atau bagaimana," sebut Maudy. Terkait menjaga cita publik, Maudy menyebut bahwa sebagai figur publik, ia mau tampil "orisinal."

"Ini ada kaitannya juga dengan kebebasan pendapat. Karena kalau orang sedang beride atau memberi gagasan yang belum lengkap dalam konteks itu, tapi reaksinya seperti itu, karena ada beberapa yang jadi personal attack juga aku lihat ... Aku menyayangkan kalau orang jadi takut mengungkap gagasan, dan makin sedikit gesekan perspektif-perspektif ini," imbuhnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini