Sukses

Heboh Wanita di Malaysia Harus Bayar Rp4,1 Juta Setelah Makan di Restoran Pinggir Jalan

Ekin Cahaya terkejut mendapat tagihan makan malam sebesar Rp4.1 juta di sebuah restoran di pinggir jalan di Johor Bahru dan membagikan kisahnya di media sosial.

Liputan6.com, Jakarta - Kunjungan Ekin Cahaya, istri dari penyanyi kondang Malaysia, Mawi, ke sebuah restoran di Johor Bahru, Malaysia berakhir dengan kejutan. Pasalnya, ketika mendapatkan tagihan untuk santapan makan malamnya yang mencakup makanan laut, total yang harus dibayarkannya mencapai RM1.260 atau setara dengan Rp4,1 juta. Insiden ini mendapatkan perhatian setelah Ekin berbagi ceritanya di media sosial.

Dilansir dari Oriental Daily, mengutip AsiaOne pada 5 Oktober 2023, Ekin Cahaya mengunggah pengalamannya di Facebook pada 30 September 2023. Ia mengungkapkan keheranannya atas tagihan yang ia terima, terlebih ketika menyadari bahwa dia hanya memesan dua ikan dan beberapa hidangan makanan laut lainnya.

Dengan rasa penasaran, Ekin kemudian bertanya kepada warganet, terutama mereka yang berasal dari Johor Bahru, apakah harga yang dia bayarkan itu memang sesuai dengan standar di kota tersebut.

Dalam tagihan tersebut, Ekin menemui kesulitan lain. Ia menggambarkan tulisan di tagihan hampir tidak bisa dibaca, mirip dengan "tulisan tangan dokter". Detail tagihan menunjukkan bahwa dia telah memesan 12 menu dengan harga bervariasi, dari harga Rp99 ribu hingga Rp774 ribu.

Sebagai respons, restoran tersebut memberikan klarifikasi dengan membagikan foto menu mereka. Pada menu tersebut tertera bahwa harga untuk sebagian besar makanan laut ditentukan berdasarkan harga pasar.

Meskipun demikian, Ekin tetap merasa bahwa total tagihan sebesar Rp4 jutaan terasa tidak masuk akal, terutama karena kesulitan memahami detail item yang ditagihkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tanggapan Pemilik Restoran

Ekin juga menekankan bahwa tujuan dari unggahannya bukanlah untuk menyudutkan atau merugikan bisnis restoran. Sebaliknya, dia hanya ingin tahu apakah ada pengunjung lain yang pernah mengalami situasi serupa saat makan di Johor Bahru.

Tanggapan datang cepat dari pemilik restoran yang dituduh membebankan biaya berlebihan kepada Ekin. Menurut Oriental Daily, pemilik restoran menegaskan bahwa makanan yang dipesan pada hari itu sebenarnya diperuntukkan untuk 20 orang.

Sebagai bukti, pemilik restoran membagikan video di media sosial yang menunjukkan berbagai hidangan yang dipesan oleh kelompok tersebut. Selain dari dua porsi ikan dan udang mentega yang telah disebutkan sebelumnya oleh Ekin, daftar makanan juga mencakup cumi goreng, kepiting dengan saus cabai dan telur asin, serta siput laut.

Pemilik restoran menekankan bahwa dia siap berdiskusi langsung dengan Ekin dan suaminya jika ada keraguan mengenai validitas tagihan tersebut.

Namun, insiden ini ternyata menarik perhatian pihak berwenang Malaysia. The Star, salah satu outlet berita terkemuka di Malaysia, melaporkan pada tanggal 3 Oktober 2023 ada penyelidikan yang sedang berlangsung terkait dengan restoran tersebut, dengan fokus pada dugaan pungutan harga berlebihan.

 

3 dari 4 halaman

Respons Kementerian Perdagangan Dalam Negeri dan Biaya Hidup Johor

Kementerian Perdagangan Dalam Negeri dan Biaya Hidup Johor merespons dengan mengatakan bahwa setiap restoran wajib untuk memastikan bahwa harga yang mereka tampilkan kepada pelanggan sesuai dengan harga yang benar-benar mereka tagihkan.

Jika ada ketidaksesuaian, hal tersebut dapat dianggap sebagai pelanggaran. Walikota Johor, Noorazam Osman, bahkan mengatakan bahwa pihak kota siap mencabut izin restoran yang terbukti menagih biaya berlebihan kepada pelanggannya.

Bergeser ke negara Singapura, ada seorang turis Jepang yang bernama Junko Shinba yang merasa kecewa setelah membayar dalam jumlah besar untuk hidangan kepiting cabai selama kunjungannya ke Singapura. Ia meluapkan unek-uneknya kepada media pada 15 September 2023.

Junko menjelaskan bahwa dia bersama keluarga dan teman-temannya berkunjung ke Seafood Paradise di Clarke Quay, Singapura, pada 19 Agustus 2023. Setelah berkeliling kota, mereka secara tidak sengaja menemukan restoran tersebut dan memutuskan untuk makan di sana.

Saat memesan, seorang pelayan menyarankan jenis kepiting tertentu dengan harga 30 dolar Singapura (sekitar Rp461 ribu). Namun, Shinba terkejut mengetahui bahwa harga tersebut adalah per 100 gram, bukan untuk keseluruhan dari kepiting tersebut.

Dilansir dari AsiaOne pada 19 September 2023, dari kuitansi yang mereka terima, terlihat bahwa mereka telah memesan Kepiting Raja Alaska untuk hidangan kepiting cabai mereka.

4 dari 4 halaman

Lapor ke Polisi

Diketahui, Kepiting Raja Alaska merupakan salah satu jenis kepiting terbesar yang bisa dikonsumsi, dengan berat antara dua hingga lima kilogram. Akibatnya, total tagihan yang harus mereka bayar mencapai Rp20 juta, di mana Rp14.4 juta berasal dari hidangan kepiting cabai.

Dengan demikian, 72 persen dari total tagihan tersebut berasal dari hidangan kepiting cabai. Sementara hidangan lain yang dipesan, seperti Nasi Goreng Daging Sapi Lada Hitam dan Yam Ring Goreng, masing-masing hanya berharga kurang dari Rp307 ribu.

"Kami semua terkejut saat menyadari bahwa makan malam untuk empat orang bisa mengeluarkan biaya sebegitu besarnya," ujar wanita berusia 50 tahun yang bekerja sebagai pekerja lepas itu.

Ia mengungkapkan bahwa mereka tidak diinformasikan mengenai berat keseluruhan kepiting yang akan disajikan. "Tidak ada di antara kami yang diberi tahu bahwa sebuah kepiting dalam keadaan utuh akan disiapkan khusus untuk kami, padahal beberapa restoran yang kami tahu hanya menyajikan bagian tertentu dari kepiting," ungkap si turis.

"Dengan tiga piring yang berisi kepiting serta berbagai hidangan tambahan, kami tidak mampu mengonsumsi semua," katanya saat berbicara dengan AsiaOne.

Terkejut melihat jumlah tagihan, Shinba pun melibatkan polisi untuk menangani permasalahan tersebut. Shinba menambahkan bahwa setelah dilaporkan, aparat kepolisian datang ke tempat itu untuk memediasi situasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini